Ganjar mengaku khawatirnya setiap melihat demo yang terjadi di masa pandemi.
“Setiap hari naik, setiap hari naik, ini saya yang deg-degan. Ada PHK, Disnaker tiap hari saya minta temani. Sekarang di sana saya buka Posko Aduan,” katanya.
Baca juga: Polisi: Pengunjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja yang Paling Banyak Ditangkap Adalah Pelajar
Posko tersebut diharapkan bisa jadi corong informasi dan menerima usulan terkait dengan UU Cipta Kerja.
Ganjar menjelaskan dirinya telah menghubungi pemerintah pusat untuk meminta penjelasan terkait UU Cipta Kerja.
Sebab, banyak dari unsur kepentingan masyarakat yang mengaku belum mendapatkan draft salinan UU tersebut.
“Semuanya belum ada yang tahu sampai hari ini draf UU-nya. Masak kita menolak sesuatu yang belum pernah kita baca."
"Enggak tahu sama engga tahu bertabrakan kan sayang. Lebih baik tahu sama tahu kemudian bersikap," jelasnya.
2. Edy Rahmadyadi
Berbeda dengan Ganjar, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sengaja melompati pagar untuk bertemu dengan para demonstran tolak UU Omnibus Law, di depan kantornya, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Selasa (13/10/2020).
Kejadian ini terjadi saat Edy Rahmayadi selesai melaksanakan Salat Ashar di Masjid Agung, dan keluar untuk menemui para demonstran.
Akan tetapi, dirinya tidak bisa berdekatan dengan pedemo karena dibatasi kawat berduri yang memagari depan pintu masuk kantor tersebut.
Melihat Edy akan melompati pagar, protokoler langsung bergegas untuk membantunya agar tidak terjatuh saat melompat.
"Kenapa di sini, ayo kita ke sana," ucap Edy kepada protokol dan aparat kepolisian.
Edy kemudian langsung berjalan keluar, untuk menaiki mobil komando pendemo.