News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UU Cipta Kerja

Prabowo Sebut Demo Tolak UU Ciptaker Dimanfaatkan Pihak Tertentu, Jubir Gerindra: Berdasarkan Ilmu

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

"Pasti ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini," katanya.

Kendati demikian, menurut Prabowo, pemanfaatan aksi demonstrasi oleh pihak tertentu adalah hal yang umum.

Apalagi, Indonesia merupakan negara besar yang mana banyak pihak berkepentingan.

Jika Indonesia lemah, maka pihak asing dapat mengambil keuntungan.

Oleh karenanya, menurut Habiburokhman, pernyataan Prabowo adalah hal yang wajar.

Sejumlah mahasiswa dibantu anggota kepolisian bersama memungut sampah yang berserakan saat aksi demo di DPRD Sumbar, Kamis (8/10/2020). (Tribunpadang.com/Rezi Azwar)

Baca juga: Bantah Pembahasan UU Cipta Kerja Tertutup, Luhut: Tidak Ada yang Tersembunyi, Semua Diajak Ngomong

Selain anggapan didalangi pihak asing, Habiburokhman juga menilai ada sejumlah keanehan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa ini.

Seperti minimnya alat peraga yang biasa digunakan dalam demonstrasi seperti spanduk, baliho, atau bendera.

Habiburokhman mengatakan, demonstrasi kemarin sangat berbeda dengan aksi massa pada 1998.

"Saya amati sendiri, ini kan demonya aneh, spanduk minim sekali."

"Demo itu kan tercipta dari spanduknya, alat peraga demonya itu ada spanduk, ada baliho, ada bendera. Beda dengan (demonstrasi) 98" kata Habiburokhman.

Habiburokhman juga menyatakan, dalam demonstrasi tersebut, ada sekelompok massa yang patut dicurigai.

Sejumlah peserta aksi unjuk rasa yang ditahan karena terlibat aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja menunggu dijemput orang tuanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2020). Polda Metro Jaya mengamankan 561 demonstran yang didominasi oleh remaja berstatus pelajar yang diduga terlibat kerusuhan saat aksi penolakan Undang-Undang Cipta kerja. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Moeldoko Tegaskan UU Cipta Kerja Sesuai Janji Jokowi Membangun Indonesia Maju

Ada sekelompok massa berjumlah 20-30 orang yang datang mengenakan jaket bertudung (hoodie), memakai topi, tetapi tak menyatu dengan massa inti demo.

Sekelompok massa inilah yang diduga menyebabkan bentrok di aksi demonstrasi.

"Ketika terjadi bentrokan, massa yang paling siap lari, siap kabur, itu massa-massa yang itu tadi, bukan massa yang tertib," ujar Habiburokhman, masih dikutip dari Kompas.com.

"Karena kan kalau mindset (massa) tertib, enggak ada ancang-ancang untuk lari ke mana."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini