Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai jalur sepeda yang terproteksi sangat dibutuhkan di tengah pertumbuhan pengguna.
Menurut Djoko, jalur sepeda yang berbagi dengan kendaraan bermotor memiliki risiko tinggi kecelakaan.
"Angka pertumbuhan pesepeda ini signifikan. Jalur sepeda yang berbagi dengan kendaraan lain sangat rawan kecelakaan," kata Djoko saat Pekan Sepeda Nasional 2020 ditulis, Selasa (20/10/2020).
Djoko menyampaikan di DKI Jakarta sebetulnya sudah ada jalur sepeda yang terproteksi seperti di jalan Jenderal Sudirman.
Baca juga: Polri: Jalur Sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin akan Dipermanenkan Masih Wacana
"Tetapi di jalan tersebut kecepatannya masih terbatas," urainya.
Dia menegaskan pemerintah perlu mengalokasikan infrastruktur sepeda yang sebanding dengan pendanaan bagi transportasi lain.
Tren sepeda sudah semestinya didukung agar menjadi bagian dari kebiasaan bertransportasi massal khususnya terkait dengan first mile dan last mile.
Direktur Jenderal Hubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menegaskan pemerintah terus berupaya mengatasi permasalahan terkait sepeda.
Baca juga: Dinas Perhubungan DKI Jakarta Akan Perlebar Jalur Sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin
Budi menyebut yang menjadi kendala saat ini masih belum tersedianya jalur sepeda, belum tersedia parkir khusus, belum terintegrasinya alat transportasi di daerah, dan kurangnya sosialisasi bersepeda.
Hal tersebut menjadi catatan pemerintah sebab sepeda merupakan bentuk dari Non Motorized Transportation (NMT) yang digunakan dalam tahapan first mile dan last mile saat berproses menggunakan transportasi publik.
"Di tahun 2021 kami sedang merancang betul supaya sepeda ini menjadi kebutuhan sehari-hari sebagai moda transportasi. Karena sepeda moda transportasi yang murah, sehat, dan ramah lingkungan," tutur Budi.