"Dimas kita memberikan tali silaturahmi karena luka-luka dan tindakan-tindakan oknum yang menyebabkan Dimas jadinya harus mengalami seperti ini, dirawat di rumah sakit selama 36 hari, walau pun kita berikan yang terbaik tapi kan tetap ini kan menjadikan masa-masa sulit yang harusnya tidak dilalui oleh Dimas," kata Jenderal Andika.
Bripda Dimas pun mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan Jenderal Andika kepadanya.
"Saya ucapkan terimakasih atas peran bapak sekalian sehingga perawatan anak saya diberikan yang terbaik, sehingga bisa sembuh total," ujar orangtua Bripda Dimas kepada Jenderal Andika dan istri.
Dokter yang menangani korban Ciracas di RSPAD, Kolonel M Hasyim mengatakan, pihaknya menerima Dimas setelah mendapatkan perawatan selama tiga hari di RS Bhayangkara.
Ketika itu, pemindahan Dimas ke RSPAD dikawal ketat, karena tanda-tanda vitalnya tidak stabil.
Hal senada diungkapkan Kolonel Sholihul Muhibbi.
Dia mengatakan pasien diterima dalam keadaan tak sadarkan diri, indikasi awal fungsi otak pasien terganggu.
Kemudian pihaknya melakukan evaluasi terkait keadaan syaraf Bripda Dimas.
"Kesimpulannya secara fisik khusus otak tidak ada gangguan, tapi fungsinya terganggu karena keadaan pasien yang tidak baik," ujarnya
Dibantu dokter spesialis paru-paru dan penyakit dalam, Sholihul mengatakan perawatan pasien terus dilakukan secara intensif.
Setelah dua pekan, akhirnya pasien bisa memasuki tahap fisioterapi dan rehabilitasi medik yang optimal.
"Saat ini hari ke-36 kondisi tubuh pasien sudah bisa berfungsi secara baik," kata Sholihul.
Kondisi Bripka Tukin
Setelah itu, Jenderal Andika bersama istri menemui Bripka Tukin di ruang perawatan.
Melihat Bripka Tunin akan berdiri untuk menyambutnya, Jenderal Andika pun memintanya untuk tetap duduk.