News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KPAI Soroti Dugaan Diskriminasi dalam Pemilihan OSIS SMAN 6 Depok

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menyoroti soal pemilihan ulang Ketua OSIS di SMAN 6 Depok dan pengunduran diri salah satu calon yang diduga terkait isu SARA (Suku, Agama dan Ras).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menyoroti soal pemilihan ulang Ketua OSIS di SMAN 6 Depok dan pengunduran diri salah satu calon yang diduga terkait isu SARA (Suku, Agama dan Ras).

Retno meminta pihak sekolah melakukan refleksi atas peristiwa ini agar menjadi pembelajaran dan tidak terulang kelak di kemudian hari.

Baca juga: Bantah Tuduhan Intoleransi di Pemilihan Ketua OSIS, Kepala Sekolah SMAN 6 Depok: Itu Salah Sekali

"Karena pemilihan diulang dengan alasan masalah teknis seperti sistem yang eror jelas memicu terjadinya ketidakpastian hasil pemilihan. Sehingga wajar saja jika menimbulkan kecurigaan bagi salah satu calon Ketua OSIS yaitu ananda E yang saat itu sudah mendapatkan suara terbanyak," ujar Retno melalui keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Dihadapan Siswa Baru SMAN 6 Jakarta, Bamsoet Motivasi Siswa Isi Hidup dengan Kegiatan Positif

"Wajar saja jika ananda E menolak pemilihan ulang karena dia sudah pada posisi mendapatkan suara terbanyak dibandingkan kandidat lain, artinya dia menjadi pihak yang berpotensi dirugikan jika pemilihannya diulang," tambah Retno.

KPAI mendorong sekolah melakukan rekonsilliasi atas peristiwa ini. Sehingga siswa tersebut tetap dapat menjalani hari-hari sekolah dengan baik, tanpa tekanan psikologis.

Menurut Retno, sekolah wajib melindungi siswa tersebut dari potensi diskriminasi lingkungan sekolah.

"KPAI mendorong Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan atau P2TP2A kota Depok untuk melakukan asesement psikologi terhadap ananda E," tutur Retno.

Selain itu, Retno mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pemeriksaan atas kasus ini agar menjadi terang benderang.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat diminta membuat survei singkat untuk mengukur dan memetakan pandangan siswa atas keragaman, toleransi dan diskriminasi dengan sasaran survey para siswa dan guru.

"Hasil survei akan menentukan intervensi seperti apa yang harus dilakukan pemerintah menguatkan nilai-nilai persatuan dan keragaman di sekolah-sekolah," ucap Retno.

Selain itu, KPAI mendorong para siswa untuk menjadi pelopor dan sekaligus pelapor jika menemui, menyaksikan atau mengalami diskriminasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini