News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Panglima TNI Sebut Medsos Dimanfaatkan Jadi Alat Propaganda: Contoh, Berita Hoax Sudutkan Pemerintah

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ancaman Separatisme dengan menggunakan media sosial bertujuan propaganda untuk memisahkan diri dari NKRI juga marak dilakukan. Aksi separatisme saat ini tidak hanya berupa pemberontakan bersenjata, tetapi sudah berkembang melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan media sosial di dunia maya. Hal ini disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.IP, ketika menjadi Keynote Speaker dalam acara Webinar Pelatihan Sinergi Anak Bangsa Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara Dari Aksi Separatisme di Dunia Maya, bertempat di Jakarta, Sabtu (21/11/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

Cara komunikasi yang ketiga adalah dengan menggelontorkan konten pesan menggunakan tagar di media sosial.

Bisa juga propaganda dilakukan dengan cara penyampaian suatu isu secara massal. Lebih parah, propaganda bahkan mungkin dilakukan dengan cara kekerasan.

Cek kesiapan pasukan elite

Baru-baru ini, Marsekal Hadi juga memeriksa kesiapan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Korps Marinir, dan Korps Pasukan Khas (Paskhas) dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke markas mereka masing-masing.

Dalam inspeksi pasukan tersebut Hadi ingin melihat seberapa cepat pasukan khusus tersebut siap melakukan pertempuran.

Selain ingin melihat seberapa cepat mereka menyiapkan diri, Hadi juga berdialog dengan sejumlah prajurit untuk mengetahui kemampuan dan pola latihan mereka.

Hadi juga memeriksa sejumlah alutsista yang mereka miliki dan meminta mereka untuk terus merawatnya.

Dalam amanatnya kepada prajurit TNI dari tiga satuan tempur tersebut, pada pokoknya Hadi menekankan mereka harus tetap menjaga profesionalitas dan siap untuk menghadapi musuh-musuh yang ingin mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Panglima TNI Dialog Dengan Sniper Korps Paskhas yang Mampu Bidik Kepala dari Jarak 1.200 Meter

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad membenarkan ketika ditanya wartawan tentang alasan Hadi melakukan sidak adalah indikasi adanya kelompok yang coba memecah-belah persatuan dan kesatuan.

"Tentunya kita semua harus waspada ya. Jadi TNI ini kita waspada. Jadi jangan kita juga lengah. Kalau kita lengah dan itu ternyata terjadi, kita semua sudah terlambat. Oleh karena itu, inilah bentuk dari pengabdian kita, salah satunya mengecek kesiapsiagaan," kata Achmad di Wing 1 Paskhas Halim Perdanakusuma Jakarta Timur Kamis (19/11/2020).

Achmad mengatakan tujuan Hadi selain itu adalah agae jangan ada orang-orang atau sekelompok orang yang mencoba merusak persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Baca juga: Dilantik Jadi Ketua Umum PB Forki, Panglima TNI Fokus Event Nasional dan Internasional Tahun 2021

"Bertujuan untuk jangan ada, ya, jangan ada di Indonesia yang kita cintai ini, ada orang-orang, ada sekelompok, ada siapapun juga, yang mencoba merusak persatuan dan kesatuan. Kita TNI siap berdiri menegakkan itu semua, demi bangsa dan negara. Jadi itu mungkin," kata Achmad.

Diberitskan sebelumnya Hadi mengingatkan kembali pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional.

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat tidak membiarkan persatuan dan kesatuan hilang.

"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," tegas Hadi di Subden Denma Mabes TNI, Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020).

Ia menegaskan seluruh prajurit TNI adalah alat utama pertahanan negara untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Baca juga: Panglima TNI: Jangan Biarkan Persatuan Dikaburkan Provokasi yang Dibungkus Berbagai Identitas

Untuk itu, Hadi menegaskan tidak ada satu pun musuh yang akan dibiarkan dan mengancam cita-cita luhur bangsa dan negara.

"Tidak satupun, tidak satupun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," kata Hadi.

Ketika memberikan pernyataan tersebut Hadi didampingi Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard TH Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y.

Sebagian berita tayang di Kompas.com: Panglima TNI: Suka Tidak Suka, Kita Harus Akui Medsos Telah Dimanfaatkan sebagai Alat Propaganda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini