News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Susi Pudjiastuti Ceritakan Asal Usul Nama Perusahaannya Susi Air, Bermula dari Tsunami Aceh

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi PUdjiastuti berbincang secara virtual dengan legenda Tinju dunia Mike Tyson dalam acara Mola Living Live di Jakarta, Jumat (2/10/2020). Dalam acara yang mengambil tema Life Lessons From The Champ tersebut Susi mengupas kehidupan mantan juara dunia Mike Tyson saat dia menjadi atlet sampai dia pensiun. TRIBUNNEWS/HO/DOK MOLA TV

"Tapi tidak ada yang dengar, Susi siapa?" katanya.

Setelah ia menjabat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada periode 2014-2019. Terhitung sejak ia menjabat, terdapat lebih dari 500 kapal ilegal fishing yang ditenggelamkan.

Susi mengatakan terdapat lebih dari 10 ribu kapal asing beroperasi di Indonesia.

"Saya jadi menteri illegal fishing tenggelamkan baru semua mau tenggelamkan itu pun karena Pak Presiden nyuruh tiga kali untuk menenggelamkan. Kalau tidak, tidak ada yang tenggelamkan," imbuh Susi.

Pada 2005, Susi membeli pesawat. Digunakan untuk melakukan pengiriman ikan dari Pangandaran ke kota lainnya.

Bahkan berbisnis lobster, namun bukan benur lobster melainkan lobster berukuran yang sudah bisa dikonsumsi.

"Terus lobster yang hidup, tapi lobster besar bukan lobster bibit ya. Saya beli lobster besar saja. Jadi consumable size, yaitu 200 gram ke atas. Waktu itu karena tidak ada pembatasan nelayan ambil sampai 100 gram tapi bukan yang 1 gram. Satu hari kita bisa kirim 500 kg. Tapi kalau pakai mobil 12 jam banyak yang mati. Makanya pengen beli pesawat," kata Susi.

Baca juga: Dicecar Soal Ekspor Benih Lobster, Susi Pudjiastuti: Saya Tidak Pernah Berubah, Susi Tetap Susi

Bisnisnya pun terus berkembang dari satu pesawat, hingga bertambah secara berkala.

Di tengah keberlangsungan mengembangkan bisnis, terjadi bencana tsunami Aceh pada 2004. Pesawatnya pun digunakan untuk membantu korban.

"Jadi saya pakai untuk tsunami. Jadi Susi Air tidak direncanakan ada. Jadi karena tsunami orang CNN bilang kita naik Susi Air makanya akhirnya ada nama Susi Air," terang Susi.

Dari situ akhirnya mulai merintis usaha di bidang penerbangan. Namun karena Covid-19, bisnis penerbangan terganggu.

Membuatnya berpikir untuk mengubah struktur perusahaan, dan menjalankan bisnis baru.

"Kantor dari 10 kita tutup 8 jadi tinggal 2. Karyawan yang tadinya banyak kita rumahkan atau work from home. Sekarang kita tarik untuk kerja di kafe lah. Kalau tidak mau kita cari orang baru untuk kerja di restoran dan merchandise," cerita Susi.

Melihat Peluang di Tengah Pandemi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini