News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pro Kontra Rizieq Shihab

Rizieq Shihab Kembali ke Tanah Air, 7 Pejabat Dicopot, Klaster Baru Covid-19 Hingga Tindak Pidana

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara pernikahan putri Rizieq Shihab, Najwa Shihab dan penyelenggaraan acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa hari setelah kembalinya Rizieq Shihab dari Arab Saudi, menimbulkan kerumunan massa hingga berbuntut panjang.

Setelah beberapa pejabat di lingkungan Kepolisian dicopot serta dimutasi, terakhir direktur Rumah Sakit (RS) Ummi Bogor dilaporkan ke polisi.

Peristiwa ini menambah daftar kasus akibat kerumunan di Petamburan.

Berikut ulasan lengkapnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Dalam telegram itu, Nana akan menduduki jabatan baru, yaitu Koorsahli Kapolri.

Jabatan Nana selaku Kapolda Metro Jaya diemban oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil Imran.

Pada saat bersamaan, Kapolri juga mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat yang diemban oleh Irjen Rudy Sufahriadi.

Sama seperti Nana, Rudy dicopot lantaran dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Dia dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Baca juga: RS Ummi Tak akan Bertanggungjawab Jika Terjadi Sesuatu pada Rizieq Shihab yang Memaksa untuk Pulang

Posisi Kapolda Jabar akan diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.

Polri tak merinci penyebab pencopotan kedua jenderal berbintang dua tersebut.

Namun, diduga karena kerumunan massa yang timbul dari acara pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Jakarta dan Jawa Barat.

Mutasi Kapolres Metro Jakarta Pusat dan Kapolres Bogor

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya pada Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.

Jabatan Heru akan digantikan oleh Kombes Hengki Haryadi yang sebelumnya menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Selain Heru, Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy diangkat sebagai Wadir Reskrimsus Polda Jabar.

Jabatannya saat ini akan digantikan oleh AKBP Harun yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Lamongan.

Mutasi Heru dan Roland dilakukan bersamaan dengan pergantian Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Kepala KUA Tanah Abang Dibebastugaskan

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tanah Abang Sukana dibebastugaskan. Selanjutnya, Sukana dimutasi sebagai penghulu di wilayah Jakarta Pusat.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan, keputusan ini diambil setelah tim Itjen Kemenag melakukan proses investigasi.

Baca juga: Bima Arya Benarkan Rizieq Shihab Kabur dari RS UMMI, FPI Bantah: Beliau Sudah Sehat

Sukana dimutasi lantaran mengabaikan protokol kesehatan dalam proses pencatatan pernikahan putri pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Pemberhentian Wali Kota Jakarta Pusat dan Kadis LH

Tak hanya pejabat di lingkungan Kepolisian, para pemangku kepentingan di lingkungan Provinsi DKI Jakarta turut dicopot.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Bayu Meghantara sebagai Wali Kota Jakarta Pusat karena dinilai lalai dan abai mematuhi arahan dan instruksi gubernur soal kerumunan orang di massa pandemi Covid-19.

Bayu dicopot dari jabatannya terhitung tanggal 24 November 2020.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, kemudian ditunjuk menjadi pelaksana harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat terhitung sejak 25 November 2020.

Sanksi pencopotan atas alasan yang sama juga dijatuhkan pada Andono Warih dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Chaidir mengatakan, pencopotan Bayu dan Andono dilakukan berdasarkan hasil audit Inspektorat DKI Jakarta yang menilai keduanya telah lalai dan abai dengan tidak mematuhi arahan dan instruksi Gubernur Anies Baswedan.

RS Ummi Bogor Dilaporkan ke Polisi

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, Jawa Barat, telah melaporkan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi, Andi Tatat, ke Mapolresta Bogor Kota.

Andi dilaporkan bersama beberapa pegawai RS Ummi lainnya karena dinilai tidak kooperatif dan transparansi dalam memberikan keterangan tentang pelaksanaan tes usap (swab) terhadap Rizieq.

Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor, Agustian Syach mengatakan pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keterangan secara utuh kapan, di mana, dan siapa yang melakukan tes swab terhadap Rizieq.

Baca juga: Keberadaan Rizieq Shihab Masih Misterius Setelah Kabur dari Rumah Sakit, FPI dan Polisi Tidak Tahu

Padahal pihak rumah sakit bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor dari awal telah sepakat untuk melakukan swab terhadap Rizieq ketika dirawat.

Namun kenyataannya, pihak rumah sakit mengaku kecolongan atau tidak tahu pelaksanaan tes swab Rizieq yang katanya dilakukan secara diam-diam oleh tim medis eksternal dari MER-C.

Muncul Klaster Baru

Kerumunan yang ditimbulkan memunculkan klaster Covid-19 baru.

Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menyebutkan adanya klaster Covid-19 di kawasan Petamburan.

Fadil juga menyebutkan adanya klaster penyebaran Covid-19 juga terjadi di Bandara Soekarno Hatta dan juga klaster Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.

RS Ummi Bogor, tempat Rizieq Shihab dirawat (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

"Kami akan pastikan masyarakat yang terkonfirmasi positif bisa dilakukan 'tracing' kontak erat untuk memutus penyebaran dan memastikan mereka dapat perawatan memadai," kata dia, Minggu (22/11/2020).

Sementara Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, kasus di Kecamatan Tanah Abang meningkat setelah dilakukan pelacakan kontak (tracing) di wilayah tersebut.

"Setelah empat hari kita lakukan tracing langsung terlihat adanya penambahan kasus Covid-19," kata Erizon Senin (23/11/2020).

Erizon mengatakan, pelacakan kontak ini dilakukan setelah beberapa kali terjadi kerumunan massa pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di wilayah itu.

Pulang dari RS

Terkini, Rizieq Shihab pulang dari RS Ummi pada Sabtu (28/11/2020) malam.

Direktur Utama RS Ummi Andi Tatat mengatakan pihaknya tidak akan bertanggungjawab jika terjadi sesuatu pada Habib Rizieq Shihab yang memaksa pulang dari rumah sakit.

Andi Tatat menjelaskan, pihak rumah sakit sempat menyatakan tidak akan bertanggung jawab jika Habib Rizieq tetap memaksakan pulang.

Dia juga menyertakan dokumen tertulis yang menyatakan pasien bertanggung jawab atas kemauannya sendiri.

Baca juga: Nasib 7 Pejabat yang Dicopot Imbas Kerumunan Massa Acara Habib Rizieq, Ada yang Dimutasi

"RS Ummi tidak bertanggungjawab jika terjadi sesuatu pada pasien yang memaksa pulang. Oleh karenanya, pasien bersedia menandatangani dokumen bahwa kepulangan sepenuhnya atas kemauan pasien dan keluarga," ungkapnya.

Menurut Andi, pihak keluarga Habib Rizieq sempat mengirimkan surat permintaan ke RS untuk pulang.

Namun, pihak RS sempat mencegah pentolan FPI itu untuk tidak pulang dulu karena hasil pemeriksaan belum ke luar.

"Pasien dan keluarga pada Sabtu malam (28/11/2020) menginformasikan ke pihak rumah sakit untuk meminta pulang atas permintaan sendiri. Pihak RS mengedukasi ke pasien dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang belum ada hasil tapi keluarga tetap memilih opsi untuk pulang," kata Andi dalam keterangannya, Minggu (29/11/2020).

Atas dasar itu, ia mengatakan kejadian tersebut bukan atas permintaan RS. Namun, kasus itu sepenuhnya permintaan dari Habib Rizieq.

"Istilah di rumah sakit kejadian tersebut merupakan pulang atas permintaan sendiri, bukan RS yang memulangkan," ujarnya.

Penjelasan FPI

Front Pembela Islam (FPI) membantah kabar bahwa Habib Rizieq Shihab kabur usai sempat dirawat di rumah sakit UMMI, Bogor, Jawa Barat.

Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Azis Yanuar menyebutkan kabar Habib Rizieq kabur dari RS UMMI tidak benar.

Alumnus universitas di Malaysia itu keluar dari RS karena memang telah kembali sehat.

"Tidak benar (kabur dari RS). Beliau pulang karena sudah sehat," kata Azis saat dikonfirmasi, Minggu (29/11/2020.

Aziz juga menjawab kabar yang menyebutkan Habib Rizieq tidak kooperatif karena tidak memberitahukan hasil swab test usai ke luar dari RS UMMI. 

Menurutnya, hasil swab test merupakan privasi pasien.

Itulah kenapa, saat Habib Rizieq ke luar dari rumah sakit tidak memberikan informasi terkait swab test Covid-19.

"Hasil swab itu privasi beliau. Sekarang alhamdulillah sehat," pungkasnya.

Hingga saat ini, FPI menyebutkan Habib Rizieq telah kembali di rumahnya di Petamburan, Jakarta Pusat.

 (Kompas.com/Rosiana Haryanti, Tibunnews/Igman)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polemik Pasca Rizieq Shihab di Tanah Air: 7 Pejabat Dicopot, Klaster Covid-19, hingga Tindak Pidana"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini