TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral di media sosial sekelompok orang mengumandangkan azan di beberapa tempat.
Berbeda dengan panggilan saat salat yang umum dikumandangkan, azan tersebut dilantunkan dengan menggunakan lafal jihad.
Kalimat hayya ‘alas-shalah, diubah menjadi hayya ‘alal-jihad.
Dalam video yang viral nampak juga sejumlah orang membawa senjata tajam saat azan dikumandangkan.
Baca juga: Jusuf Kalla Tegaskan DMI Tolak Kumandang Azan di Masjid sebagai Seruan Jihad
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Maman Imanulhaq meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Saya rasa viralnya video itu pun tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Kita jangan terprovokasi, kita jangan terhasut itu," kata Maman kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Maman meminta, masyarakat tidak berlebihan menanggapi peristiwa tersebut.
Menurutnya, bisa saja peristiwa itu dalam rangka lomba azan yang kreatif, meskipun kreativitasnya berlebihan dan cenderung bidah.
"Mungkin hanya lomba azan yang kreatif saja atau lomba iqomat yang kreatif itu, walaupun kreativitasnya berlebihan bedanya bidah yang mengada-ngada," ucapnya.
"Makanya kalau saya sih berprinsip tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Toh masyarakat yang rasional masyarakat yang patuh kepada ajaran para ulama para habaib akan selalu mengikuti ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah SAW," lanjutnya.