Menurut Jokowi, dijadwalkan, sebanyak 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah tiba pada bulan ini dan 30 juta dosis lagi akan tiba pada Januari 2021.
Nantinya vaksin bentuk curah itu akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.
"Kita amat bersyukur, alhamdulilah, vaksin sudah tersedia. Artinya kita segera bisa mencegah meluasnya wabah covid-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM," kata Jokowi.
Baca juga: Masuki Tahap Analisis Hasil Uji Klinis, Mutu dan Keamanan Vaksin Sinovac Diklaim Baik
Terkait vaksinasi ini, Jokowi menyampaikan sejumlah hal.
Pertama, ia menekankan pentingnya prosedur yang harus dilewati dengan baik.
"Perlu saya tegaskan. Pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai," jelasnya.
Kedua, Jokowi menyinggung soal distribusi vaksin ke daerah serta peralatan dan SDM yang mendukung proses vaksinasi nantinya.
Ketiga, Jokowi menyampaikan proses vaksinasi tidak bisa dilakukan serempak ke seluruh penduduk Indonesia.
Ia berharap masyarakat mematuhi dan mengikuti pengumuman dari petugas vaksinasi.
"Ketiga karena tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi secara serempak untuk penduduk saya harap semua pihak untuk mengikuti pengumuman dan petunjuk petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi," ujar mantan Wali Kota Solo ini.
Baca juga: 1.620 Relawan Jalani Uji klinik 1 dan 2 Vaksin Covid-19 Sinovac, Bagaimana Kondisi Mereka?
Terakhir, Jokowi mengingatkan masyarakat agar tetap mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak meski vaksin sudah tersedia.
(Tribunnews.com/Daryono)