TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin kencang berembus.
Sejak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara terjerat kasus korupsi, publik terus berspekulasi tentang pengganti dua sosok ini.
Selain dua kursi tersebut, belakangan beredar kabar juga bahwa Presiden Joko Widodo akan membongkar pasang beberapa kursi menteri lainnya.
Baca juga: Jokowi Akan Reshuffle Kabinet, Politikus PPP: Lebih dari Empat Menteri Diganti
Spekulasi muncul bahwa reshuffle akan dilakukan pada Rabu Pon, 23 Desember 2020. Hari tersebut bertepatan dengan weton atau hari lahir Presiden Jokowi berdasarkan penanggalan masyarakat Jawa.
Bagaimana perkembangan terbaru soal isu perombakan kabinet oleh Presiden Jokowi?
Baca juga: Jokowi Telah Bertemu Prabowo, Bahas Reshuffle Kabinet?
Sandiaga Uno
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menjadi salah satu nama yang santer dibicarakan menjadi pendatang baru di kabinet saat perombakan kabinet atau reshuffle dilakukan.
Nama Sandiaga Uno belakangan menguat menjadi Menteri Parekraf menggantikan Wishnutama. Sebelumnya, nama Wishnutama atau yang akrab disapa Tama ini tidak disebut bakal kena reshuffle kabinet.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengomentari munculnya nama Sandiaga Uno yang berpotensi menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Habiburokhman, Sandiaga merupakan salah satu kader partai yang memiliki kapabilitas dan kecukupan materi yang baik.
Oleh karenanya, menurut Habiburokhman, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bisa berkonsentrasi apabila memiliki tugas baru.
"Sandiaga salah satu kader terbaik kami, kalau soal kapabilitas saya rasa tidak ada yang meragukan," kata Habiburokhman saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/12/2020).
"Beliau juga sosok yang sudah selesai dengan urusan materi, sehingga bisa lebih berkonsentrasi jika mendapatkan tugas," tuturnya.
Lebih lanjut, ketika ditanya terkait adanya komunikasi intens antara Presiden Jokowi dengan petinggi Partai Gerindra terhadap nama Sandiaga untuk menjadi menteri, Habiburokhman mengatakan, partainya tak ingin mendahului pernyataan Presiden Joko Widodo.