Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang-orang pintar," tulis Fahri dalam cuitannya.
Fahri menganggap terdapat satu kalimat yang dilontarkan oleh Mahfud MD terkesan janggal.
Padahal menurutnya, keterlibatan orang-orang pintar saat mengumumkan kabar FPI dibubarkan bisa lebih terbuka untuk ruang diskusi.
"Tapi, Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah 'demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab'.
Sayang sekali, orang2 pintar itu tidak membuka ruang diskusi. Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti," lanjutnya.
Ia meyayangkan, orang-orang yang membuat keputusan FPI dibubarkan tidak membuka dialog.
Bahkan ia menyinggung kekuasaan seperti lebih diagungkan dibanding ilmu pengetahuan.
"Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog.
Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan.
Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan.
Seharusnya dialog adalah jalan kita," tulis Fahri Hamzah.
(Tribunnews.com/Maliana)