TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara tentang penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat di tahun 2021.
Ia mengingatkan kepada jajarannya dilarang memotong bantuan sosial (bansos) dalam bentuk apa pun.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat terbatas persiapan penyaluran bansos tahun 2021 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Bansos Disalurkan Awal Januari untuk Genjot Daya Beli Masyarakat
"Ini sudah saya ulang-ulang, jangan sampai ada potongan-potongan apapun. Seperti kejadian di bansos Jabodetabek."
"Jadi betul-betul dikirim ke rekening penerima manfaat," kata Presiden, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/12/2020).
Untuk meminimalisir pemotongan bansos, Presiden menyebut perlunya digitalisasi data bansos.
Data tersebut harus langsung terintegrasi dengan sistem bank sebagai penyalur bantuan.
Oleh sebab itu, tidak ada lagi celah yang bisa dilakukan untuk 'memotong' dana bansos.
Menurutnya, bansos juga harus disalurkan mulai awal Januari 2021.
Baca juga: Pemerintah Akan Salurkan Bansos Mulai 4 Januari 2021, Dilarang Gunakan Dana Bantuan untuk Beli Rokok
Hal itu untuk menstimulasi daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Bansos ini harus disalurkan mulai awal Januari karena akan memberikan trigger pada pertumbuhan ekonomi," kata Jokowi.
"Jadi jangan sampai mundur. Bulan Januari harus sudah bisa dimulai karena ini menyangkut daya ungkit ekonomi."
"Menyangkut daya beli masyarakat konsumsi rumah tangga yang kita ingin ini bisa menggerakkan demand atau permintaan," ujarnya.
Jokowi juga mengingatkan data penerima bansos harus betul-betul tepat sasaran.