TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, angkat suara soal penghentian kegiatan Front Pembela Islam (FPI) oleh pemerintah.
Diketahui, Menteri Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) penghentian kegiatan FPI, Rabu (30/12/2020).
Berkaitan dengan itu, Fahri menyayangkan sikap pemerintah tidak membuka ruang diskusi bagi masyarakat yang terlihat dari ucapan dari Mahfud saat konferensi pers.
Hal itu diungkap oleh Fahri Hamzah lewat akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: 6 Pertimbangan Pemerintah Hentikan Kegiatan FPI, Satu di Antaranya Anggota Terlibat Kasus Terorisme
Baca juga: Respons Politikus PKB Sikapi Kebijakan Pemerintah Larang Aktivitas FPI
"Tapi, sayang sekali, kalimat Bapak di depan para jurnalis adalah demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab."
"Sayang sekali, orang-orang pintar itu tidak membuka ruang diskusi."
"Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti," tulis Fahri.
Sebelumnya, Fahri menyatakan keputusan bersama itu hasil karya dari orang-orang pintar dengan menyebut Mahfud MD.
Baca juga: Isi Lengkap SKB 6 Pejabat yang Resmi Larang Kegiatan FPI Mulai Hari Ini
Baca juga: Kegiatan FPI Diberhentikan, Berikut Kilas Balik Aksi Ormas yang Dipimpin Rizieq Shihab
"Pak Prof @mohmahfudmd yth, seperti Bapak."
"Hampir semua yang berdiri di samping dan belakang Bapak saat mengumumkan Sebuah organisasi massa sebagai organisasi terlarang adalah para doktor dan guru besar."
"Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang-orang pintar. Tapi..," tulis cuitan politikus itu.
Pada cuitannya itu, ia kembali menegaskan sikap pemerintah yang tidak membuka diskusi dialog.
Baca juga: FPI Dibubarkan, Penggunaan Atribut dan Simbol pun Dilarang
Baca juga: FPI Dibubarkan, Pemuda Muhammadiyah: Kewenangan Pemerintah
"Sayang sekali, gesture orang-orang pintar tidak gemar membuka dialog."
"Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan," tulis cuitan Fahri.