News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2020

KALEIDOSKOP 2020: Jalan Berliku Pilkada Serentak di Tengah Pandemi

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga megikuti simulasi pemungutan suara pemilihan serentak 2020 di gedung KPU, Jakarta, Rabu (22/7/2020). Simulasi tersebut digelar untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait proses pemungutan dan penghitungan suara Pilkada serentak 2020 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Arief dinyatakan positif Corona pada tanggal 17 September 2020. Sementara Pramono mengonfirmasi dirinya terpapar Corona berdasarkan hasil tes swab yang keluar pada 19 September 2020.

Arief dan Pramono kemudian menjalani isolasi mandiri di rumah dinas KPU, di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Sementara Evi saat itu sudah dinyatakan negatif. Ketiganya merupakan pasien OTG alias orang tanpa gejala infeksi Covid-19 seperti demam, flu, ataupun sesak napas.

Pada Selasa (22/9) Komisioner KPU RI Ilham Saputra ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (Plh) Ketua KPU RI usai Arief meneruskan perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Dalam rangka memperlancar urusan tata administrasi KPU, telah diputuskan penunjukan Plh Ketua KPU," kata Ilham.

Sekitar satu bulan berselang atau pada Oktober 2020, Arief dan Pramono dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19 berdasarkan hasil uji usap PCR. Keduanya kembali menjalankan aktivitas.

Partisipasi Pemilih Meningkat, Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2020 Dinilai Berjalan Lancar

Pada 9 Desember 2020 atau saat hari pemungutan suara, tak ditemukan kejadian yang menonjol seperti kerumunan besar. Bawasu RI sendiri mengemukakan bahwa pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara dianggap berjalan lancar.

Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu, pemilih datang ke TPS sudah paham dan sadar terhadap sejumlah ketentuan yang diatur KPU. Yakni hadir pada jam yang telah ditentukan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak membuat kerumunan usai menuangkan hak pilihnya.

Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin menyebut selain dari kesadaran masyarakat, sosialisasi yang masif dilakukan penyelenggara pemilu dan pemerintah juga banyak mempengaruhi.

Jumlah pemilih yang hadir di TPS dan menggunakan hak suaranya, secara umum juga bisa diatur dan dikendalikan penyelenggara pemilihan sejak pembukaan TPS hingga proses rekapitulasi suara. Sehingga tak terjadi kerumunan masyarakat di dalam atau sekitar TPS.

"Pemilih yang hadir di TPS dan menggunakan hak suara secara umum dapat diatur dan dikendalikan," kata Afifuddin.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD pun bersyukur tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2020 meningkat meski digelar di tengah pagebluk Covid-19.

Katanya, kenaikan tingkat partisipasi lebih dari enam (6) persen jika dibandingkan Pilkada 2015 silam.

"Tingkat partisipasi, alhamdulillah meningkat. Dulu partisipasi kita di Pilkada serentak 2015 itu adalah 69,02 persen, sekarang naik menjadi 75,82 persen, jauh lebih tinggi dari pemilihan yang ada di Amerika," kata Mahfud, Senin (14/12/2020).

Mahfud juga bersyukut penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi tidak memunculkan klaster baru Covid-19 yang sebelumnya banyak dikhawatirkan berbagai pihak.

"Kami bersyukur berhasil mengatasi kekhawatiran, kecemasan yang dulu muncul ketika pilkada serentak ini akan dilaksanakan di dalam suasana Covid," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini