TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil), kembangkan teknologi biometric Facial Recognition di bandara.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, melalui kerjasama ini Angkasa Pura II akan mengembangkan proses validasi menggunakan biometric Facial Recognition yang didukung sistem Ditjen Dukcapil.
"Dengan teknologi ini penumpang bisa melewati seluruh proses keberangkatan dan kedatangan di bandara, hanya dengan otentikasi wajah," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Sabtu (2/1/2020).
Baca juga: Penumpang di Bandara PT Angkasa Pura II Capai 735.186 Orang Pada H-7 hingga H-2 Jelang Natal
Ia juga menyebutkan, teknologi biometric Facial Recognition dapat membuat pelayanan di seluruh bandara Angkasa Pura II meningkat ke level berikutnya.
"Pada tahap awal, penerapan teknologi validasi ini akan diterapkan melalui penggunaan Quick Response (QR) Code oleh calon penumpang di pesawat," ucap Awaluddin.
"Proses validasi berbasis teknologi ini, tentunya dapat mengurangi pemeriksaan identitas secara manual dan mendukung layanan touchless di bandara," ujar Awaluddin.
Baca juga: Antisipasi Kepadatan Penumpang Pesawat, Angkasa Pura II Siapkan Layanan Pre-order Tes Covid-19
Validasi ini, lanjut Awaluddin, akan didukung sistem layanan terkait seperti boarding pass, dokumen kesehatan hingga tracing dan tracking Covid-19.
"Teknologi validasi sebagai pilot project-nya, akan mulai digunakan di Bandara Banyuwangi dan Soekarno-Hatta," kata Awaluddin.
Awaluddin juga mengatakan, kerjasama dengan Ditjen Dukcapil merupakan satu di antara komitmen Angkasa Pura II dalam melakukan digitalisasi dalam strategic communication sejak 2016.