Kepala Dinkes Jatim, Dr Herlin Ferliana MKes mengungkapkan awalnya pihaknya menargetkan 316.000 vaksin.
Namun, karena distribusi vaksin dibagikan ke seluruh provinsi, maka pihaknya baru menerima 77.760 vaksin.
"Mungkin vaksin ini akan diberikan bertahap, karena awalnya mau diberikan ke beberapa provinsi besar. Dan realisasinya diberikan ke seluruh provinsi," kata dia.
Ia mengungkapkan distribusi Dinkes ini dilakukan dengan pemberitahuan H-2.
Sehingga pihaknya belum mengetahui distribusi vaksin tahap selanjutnya.
Sementara itu distribusi ke Kota dan Kabupaten baru akan dilakukan jika vaksin telah mendapat rekomendasi BPOM.
Serta adanya petunjuk teknis lanjutan dari Kementerian Kesehatan.
"Kami masih menunggu instruksi dari BPOM untuk penggunaan vaksin, jadi ada pernyataan resmi tentang keamanan vaksin ini," tegasnya.
Selama belum ada instruksi BPOM dan Kementrian Kesehatan, vaksin akam disimpan dan dijaga di ruangan dingin Dinkes Jatim yang suhunya 2-3 derajat.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Diyakini Jadi Pendorong Realisasikan Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tahun Ini
"Dengan tiga ruangan yang kami miliki, kami masih bisa menyimpan vaksin Covid ini khusus di satu ruangan," tuturnya.
Provinsi Sulsel, 30 Ribu Vaksin
Sebanyak 30 ribu vaksin Sinovac Bio Farma mendarat di Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM), Selasa (5/1/2021).
Vaksin yang dikemas dalam 16 Koli ini merupakan bagian dari vaksin gelombang pertama, dengan total 66.640 vaksin, untuk wilayah Sulsel.
Nantinya vaksin tersebut akan didistribusikan untuk Kabupaten/Kota di wilayah Sulawesi Selatan oleh Dinas Kesehatan Sulsel.
Untuk memastikan kelancaran dan keamanan pendistribusian tersebut, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdy Syam menyampaikan pihaknya telah menginstruksikan Polda Sulsel dan jajarannya untuk mendukung penuh program ini.
Hal ini nampak dengan kehadirannya di Terminal Cargo Sultan Hasanuddin International Airport Makassar (SHIAM) menyaksikan langsung penandatangan Berita Acara oleh Kadinkes Sulsel Muh Ichsan Mustari sekaligus memantau proses pemindahan dan pengamanan vaksin.
"Kami hadir untuk memastikan keamanan dan kelancaran distribusi vaksin di Wilayah Sulsel. Baik dari terminal Kargo ke Dinas Kesehatan, maupun ke Kabupaten/Kota. Bahkan di Polres jajaran kami siap," ujar Kapolda Sulsel di hadapan awak media.
Nampak ratusan petugas Kepolisian mengawal kendaraan pengangkut vaksin menuju Dinkes Sulsel, menggunakan sejumlah kendaraan taktis dan pengawalan Polri.
Baca juga: Warga Rusia Boleh Pergi ke Luar Negeri Asal Punya Paspor Vaksin Sputnik-V
Kepala Dinkes Prov Sulsel yang hadir menyampaikan terima kasih atas dukungan Polda Sulsel guna menyukseskan program vaksin gelombang pertama.
"Terima kasih bapak Kapolda atas kerjasama dan dukungannya. Nantinya vaksin ini akan didistribuaiakan ke daerah. Untuk tenaga medis terutama, sebagai garda terdepan menghadapi Covid-19", ujar Ichsan.
Provinsi Lampung, 45.520 Vaksin
Vaksin Corona Sinovac untuk warga Lampung telah tiba di lokasi pendistribusian di UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes, Pahoman Bandar Lampung pukul 01.26 WIB dini hari, Senin (4/1/2021).
Vaksin Covid-19 tersebut merupakan kiriman dari PT Biofarma Bandung Jawa Barat telah sampai di UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes, Jalan Dokter Susilo Pahoman Bandar Lampung.
Sebanyak 35 polisi melakukan pengawalan vaksin corona yang dibawa mobil box D 8888 SL.
Pengawalan ketat dengan menggunakan kendaraan tastis (rantis) 4 unit, baracuda 2 unit dan 2 unit mobil KBR (kimia biologi radiologi).
Saat tiba vaksin tersebut langsung dimasukkan ke dalam cool room (ruang pendingin) dengan suhu 8 derajat celsius di UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes di Jalan Dr Susilo Pahoman.
Sopir dan kernet serta dibantu tim dari Diskes Lampung menurunkan vaksin tersebut dari mobil box tersebut.
Dipindahkan box vaksin tersebut dengan ditarik oleh petugas dengan jarak 8 meter dari dalam mobil box ke lokasi penyimpanan.
Setelah 21 box vaksin milik Provinsi Lampung telah masuk ke dalam gudang penyimpanan (cool room).
Selanjutnya dilakukan pengecekan untuk melihat kevalidan vaksin yang diterima Provinsi Lampung.
Saat vaksin itu tiba maka harus dilakukan pendataan ulang dengan metode scanner barcode.
"Jadi barcode itu ditempelkan ke box yang berisikan vaksin tersebut, namun setelah dilakukan scanner untuk dilakukan pendistribusian sempat terhambat akibat ketidakcocokan lokasi," kata Kepala UPTD Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alkes Diskes Provinsi Lampung Aries Aviantono saat ditemui Tribun Lampung, Senin (4/12/2020) dini hari.
Baca juga: Dinkes DKI Sudah Terima 39 Ribu Vaksin Covid-19 dari Pusat, 7 Januari Dikirim Lagi 80.850 Vaksin
Scanning juga telah dilakukan dan akhirnya tim melakukan penghitungan ulang dengan metode manual tanpa alat scanning.
Karena aplikasi tersebut eror, sehingga petugas diminta untuk melakukan scanning dengan cara dihitung manual.
Adapun vaksin yang masuk ke dalam ruang penyimpanan cool room itu ada 21 dus, terdiri dari 20 koli × 1.960 vial (dosis) dan 1 koli × 1.320 vial (dosis).
Dengan akumulasi vaksin tahap awal sebanyak 45.520 vaksin yang diperuntukan bagi para tenaga medis.
Provinsi Lampung merupakan daerah kedua penerima vaksin untuk keduanya setelah Banten.
"Kita juga penerima pertama vaksin Sinovac tersebut dalam satu mobil truk tersebut, " kata Aries.
Provinsi Sumatera Selatan, 30 Ribu Dosis
Sejumlah 30 ribu vaksin corona untuk Provinsi Sumatra Selatan telah tiba di Palembang, Senin (4/1/2021) pagi.
Sebenarnya Provinsi Sumsel pada tahap pertama ini menerima kuota 58 ribu dosis vaksin corona dari pemerintah pusat.
Hanya saja baru dikirim 30 ribu dosis karena keterbatasan tempat penyimpanan.
Sebelumnya, Provinsi Sumsel mengajukan 5,7 juta vaksin kepada pemerintah pusat.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pemerintah provinsi Sumsel akan melakukan pembelian vaksin secara mandiri jika kuota vaksin yang diberikan pemerintah kurang mencukupi kebutuhan.
"Kita akan melihat kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Sumsel. Kalau memang belum penuhi kuota kebutuhan kita, maka kita menunggu izin Kemenkes atau izin dari Presiden untuk kita beli sendiri vaksinnya. Tapi kita juga masih menunggu berapa harga vaksin itu," katanya, diwawancarai usai rapat koordinasi dengan pemerintahan kota Palembang mengenai Kondisi Jalan dan Penataan Kawasan Kota Palembang bersama Walikota Palembang di kantor gubernur Sumsel, Senin (4/1/2021).
Deru menyebutkan, untuk membeli vaksin tersebut pihaknya akan menganggarkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel.
Tak hanya itu, dia juga akan meminta setiap perusahaan yang ada di Sumsel untuk membantu membeli vaksin dari anggaran dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Rabu Pekan Depan, Penyuntikan Perdana Vaksin Covid-19, Dipimpin Langsung Presiden Jokowi
"Berapa besaran anggarannya, kita masih belum membahas itu.
Alokasi anggarannya proporsional karena kita belum tahu harga vaksin. Kalau sudah tahu harganya, kita akan beli," jelasnya.
Deru menegaskan, pembelian vaksin ini sebagai upaya untuk mempercepat masa pemulihan dari Covid-19 yang sudah menyebar luas di Sumsel.
Dia pun meminta masing-masing kepala daerah di Sumsel melakukan hal yang sama terkait pembelian vaksin.
Dia menyebutkan, pemberian vaksin Covid-19 ini diutamakan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
"Yang paling penting adalah anak didik dan guru. Kita akan beli vaksin ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat," kata dia.
(Tribunjogja/Miftahul Huda) (Mustaqim Indra Jaya/tribun-medan.com) (Sripoku/Jati Purwanti) (Tribun Timur) (Tribunnews/Taufik Ismail) (Tribun Lampung/Bayu) (Tribunjatim/Sulvi Sofiana)