"Hari ini, kurang lebih 2600 an personil yang terlibat langsung dalam pencarian dan portologan ini."
"Ada 53 kapal, 20 jet ski dan perahu karet, kemudian udara, ada 13 alat udara yang stand by."
"Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, dan alat darat, khusus ambulance kita ada tambahan menjadi 12," katanya, dikutip dari tayangan Kompas TV.
Adapun, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga masih terus melakukan investigasi terhadap penyebab insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
KKNT menyebut telah mendapatkan data transkip rekaman pembicaraan antara pilot dan petugas pengatur lalu lintas udara sebelum pesawat jatuh.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pesawat KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo.
"Tim sudah berhasil mendapatkan data mentah, dari data radar pergerakan pesawat yang nanti kita kaji lebih lanjut."
Baca juga: Cerita Penyelam Mencari Jejak Korban Sriwijaya Air, Bawah Laut Keruh Pesawat Hancur Total
"Tim juga sudah melakukan wawancara dengan petugas lalu lintas udara yang kemarin bertugas mengendalikan penerbangan yang mengalami kecelakaan," kata Nurcahyo Utomo, dikutip dari Tayangan Kompas TV.
Lebih lanjut, Nurcahyo Utomo juga mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi beberapa instrumen pesawat yang ditemukan.
Seperti radio altimeter dan alat peluncur darurat.
"Tim dari KNKT juga ada yang di JICT dan sudah menerima beberapa komponen."
"Ada beberapa yang sudah diidentifikasi yaitu berupa beberapa instrumen pesawat seperti radio altimeter dan alat peluncur darurat," tambahnya.
Puing pesawat hingga bagian tubuh korban kembali ditemukan
Hingga Senin (11/1/2021) sekitar pukul 08.50 WIB, petugas gabungan kembali menemukan beberapa barang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang.