Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan Vaksin Sinovac dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus corona hingga 23 kali lipat.
Hal itu diungkapkan Penny dalam rapat kerja lanjutan Komisi IX DPR RI dengan pihaknya dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Berdasarkan rata-rata hasil uji klinik di Bandung, itu naik sampai 23 kali. Sehingga bisa melindungi kita," ujar Penny, di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Alasan BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac
Meski demikian, Penny tak menutup kemungkinan adanya penurunan tingkat kekebalan tubuh seiring waktu berjalan.
Dia mengungkap bahwa relawan uji klinis fase 3 Vaksin Sinovac di Bandung tak mengalami penurunan tingkat kekebalan yang signifikan.
Berdasarkan penuturan Penny, standar minimal vaksin akan meningkatkan kekebalan terhadap virus hingga 4 kali lipat. Dan selama tiga bulan uji klinis, diketahui orang yang tak lagi memiliki kekebalan minimal 4 kali lipat hanya berkurang 0,4 persen.
Baca juga: BPOM Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac dan Sebut Efikasi Sebesar 65,3%, Ini Artinya
Penny pun akan terus memantau perkembangan kondisi relawan uji klinis di Bandung hingga 6 bulan pascavaksinasi untuk melihat persentase orang dengan tingkat kekebalan minimal 4 kali lipat.
"Kita tunggu sampai nanti Maret atau 6 bulan (pascavaksinasi di Bandung), berapa persen. Kalau berdasarkan fase 1-2 di China masih 80 persen, jadi masih bagus, masih tinggi," tandasnya.