"Kami mencatat sejak kejadian pertama kemarin, itu sudah terjadi 28 kali gempa, termasuk juga yang pertama yang kemarin jam satu siang, yang kedua yang dini hari tadi, dan yang 26 adalah gempa gempa susulan," kata Dwi dalam konferensi pers virtual, Jumat, (15/1/2021).
Dwi mengatakan gempa besar yang terjadi dua kali tersebut, dirasakan di sejumlah wilayah di Sulawesi.
Untuk gempa besar pertama pada Kamis siang, berkekuatan 5-6 magnitudo. Dirasakan di wilayah mamuju dan Majene dengan kekuatan 4-5 MMI, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah 3-4 MMI.
"Benda benda dapat terpelanting dengan intensitas tersebut," kata dia.
Sementara itu di wilayah Toraja dan Mamasa kekuatan gempa yang terasa sebesar 3 MMI, lalu di Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo sekitar 2-3 MMI.
"Paling lemah itu seperti truk lewat," kata dia.
Untuk gempa kedua yang terjadi pada Jumat dini hari pukul 01.28 Wib atau 02.28 waktu setempat, dirasakan di Majene dan Mamuju dalam skala intensitas 5-6 MMI.
"Jelas ini timbul kerusakan, Kemudian sampai terasa di Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, dan Mamasa intensitas guncangannya 3-4 MMI, artinya benda benda terpelanting," tuturnya.
Dwi mengatakan berdasarkan data-data kegempaan yang direkam BMKG, gempa susulan masih berpotensi terjadi di wilayah Majene dan sekitarnya. Bahkan Gempa susulan dengan kekuatan besar seperti yang terjadi Jumat dini hari, bisa kembali terjadi.
"Oleh karena itu kami menghimbau pada masyarakat dan Pemda, pihak-pihak yang ada di Majene dan sekitarnya agar menghindari bangunan. berjaga jaga, jangan berada pada bangunan bangunan gedung-gedung tinggi, hindari bangunan tersebut, karena masih berpotensi gempa susulan!, tuturnya.
15 ribu warga mengungsi
BPBD Kabupaten Majene mengabarkan 8 (delapan) warganya meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka.
BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/2021), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 11.10 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.