Maksimalkan pencarian CVR dan ROV
Hingga saat ini, Basarnas terus melakukan pencarian perekam pembicaraan pilot di kokpit (cockpit voice recorder/CVR) di titik lokasi Pesawat Sriwijaya SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Bahkan Tim SAR Gabungan terus bekerja melakukan pencarian yang dilakukan tim penyelam hingga memaksimalkan menggunakan remotely operated vehicle (ROV).
"Kemarin ada informasi CVR udah ditemukan tapi itu kalau saya lihat dan saya konfirmasi dengan pihak KNKT merupakan casing-nya dari CVR tersebut, terlepas dari bagian utamanya," kata Bambang.
Meskipun casing dari CVR terlepas dari bagian utamanya, namun informasi dari KNKT bahan bagian terpenting dari CVR kuat, sehingga tidak mudah pecah, meski sudah terpisah dari casing.
Proses pencarian dengan ROV terus dimaksimalkan hingga saat ini.
Baca juga: Bayi 11 Bulan Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Gagal Beri Kado Ayah yang Sudah Lama Tak bertemu
Pasalnya, sinyal dari CVR sudah tidak memancar lagi sehingga cara efektif untuk menemukan menggunakan ROV.
"Yang efektif adalah dengan menggunakan ROV, kerja RO. itu maksimal bisa dilaksanakan yang terbaik adalah pada saat malam hari ketika tim penyelam sudah berkurang," katanya.
Pihaknya tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai CVR karena wewenang dari KNKT.
Meskipun begitu, dia dan tim Basarnas terus berupaya melakukan pencarian CVR dan para korban Sriwijaya SJ-182.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bayi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Viral di Media Sosial, Berhasil Teridentifikasi,
Penulis: Desy Selviany