VAKSINASI Covid-19 yang telah dilakukan pemerintah Indonesia mulai 13 Januari 2021 lalu memberi harapan sekaligus memicu kontroversi.
Namun Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali merekomendasikan para atlet berprestasi ikut masuk dalam skala prioritas untuk mendapatkan vaksin.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mendukung penuh rekomendasi tersebut meski bisa saja ada atlet yang menolak vaksinasi.
"Silakan saja kalau ada atlet berprestasi menolak divaksin. Tapi ingat, sekarang ini sudah mulai muncul persyaratan yaitu pernah mendapat vaksin Covid-19 bagi atlet yang ingin ikut even olahraga di tingkat internasional," kata mantan Pangdam Jayakarta tersebut dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network, di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Berikut lanjutan petikan wawancara dengan Marciano Norman:
Apakah program vaksinasi Covid-19 yang dimulai 13 Januari 2021 akan mempengaruhi pelaksanaan PON XX di Papua?
Saya selaku Ketum KONI Pusat dan jajaran memberikan apresiasi tinggi kepada pemerintah yang telah melakukan vaksinasi, dimulai dari Bapak Presiden Joko Widodo.
Kita harus yakin apa yang dilakukan pemerintah dalam upaya penanggulangan Covid-19 adalah upaya terbaik saat ini.
Terkait rekomendasi Kemenpora kepada Presiden agar atlet-atlet berprestasi juga jadi prioritas vaksinasi dalam waktu dekat ini, saya menyambut gembira.
Saya mendorong agar pelaksanaan ini bisa segera diwujudkan.
Atlet bereputasi ini disiapkan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Mereka adalah patriot olahraga.
Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah berhenti untuk berpikir bagaimana harkat dan martabat bangsa kita mendapat tempat yang sangat terhormat.
Tentunya ada tim yang mengevaluasi masalah vaksin ini. Kita harus yakin ini (vaksinasi) adalah upaya terbaik untuk menyelamatkan bangsa kita.
Baca juga: Bupati Sleman Dinyatakan Positif Covid-19, padahal Sepekan Lalu Divaksin
Kalau ada atlet berprestasi yang tidak mau divaksin, bagaimana?