TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasien terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia kini mencapai 13.094 orang, sehingga total kasus positif yang terpapar virus Covid-19 sebanyak 1.012.350 orang.Angka tambahan ini meningkat dua hari lalu, yang mencapai 9.994 kasus.
Data terbaru seperti dikutip dari situs Covid19.go.id menyebutkan, total mereka yang sembuh secara keseluruhan sebanyak 820.356 orang. Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 28.468 orang setelah ada penambahan kasus meninggal sebanyak 336 orang.
Jumlah suspek Covid-19 yang terpantau hingga kemarin sebanyak 82.156 orang dengan spesimen yang diperiksa mencapai 75.194 spesimen.
Kemarin, Plt Kepala Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (Karutan KPK) Ristanta mengungkapkan dugaan Covid-19 yang mewabah di dalam rutan akibat tahanan yang berobat dari luar.
Ristanta mengatakan, pihaknya sudah memperketat protokol kesehatan di dalam rutan dan membatasi kunjungan fisik para tahanan.
"KPK harus tetap memenuhi hak tahanan yang meminta izin berobat keluar rumah tahanan," kata Ristanta.
Baca juga: Hari Ini Jokowi Disuntik Lagi untuk Dosis Kedua
Virus yang penyebaran awalnya dari Wuhan, China itu tetap bisa masuk. Ristanta membeberkan, saat ini masih ada 14 tahanan kasus korupsi dinyatakan terpapar Covid-19.
Seluruh tahanan itu saat ini sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Baca juga: 206 Ulama Meninggal Karena Covid-19, Vaksinasinya Akan Diprioritaskan
"Lantai 30 di sana, dikhususkan untuk tahanan KPK dengan penjagaan dua personil pengawal tahanan," kata Ristanta.
KPK saat ini sedang memikirkan cara agar Covid-19 tidak lagi menular ke para tahanan. Seluruh pihak diminta mengerti dengan kebijakan rutan KPK yang berubah-ubah saat adanya tahanan yang terpapar Covid-19.
"Semua ini kami lakukan bukan untuk menghambat kepentingan para tahanan dan kerabatnya. Tapi demi kesehatan dan keselamatan bersama," kata Ristanta.
Amankan Pasokan Vaksin
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia sudah berhasil mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, dan Novavax.
Namun, Retno menyebut Indonesia juga masih terus menjalin pembicaraan terkait vaksin dengan Pfizer dan Moderna.
"Mengenai vaksin melalui track bilateral sejauh ini kita telah mengamankan komitmen dan pasokan dari Sinovac, AstraZeneca dan Novavax. Pembicaraan dengan Pfizer dan Moderna terus dijalin sampai saat ini," ujar Retno, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Selasa (26/1/2021) kemarin.
Dia juga mengungkap Indonesia terus menjalin kerja sama dan komunikasi dari jalur multilateral yaitu melalui Covax Facility yang dikelola oleh WHO, GAVI, dan CEPI.
Karena, kebutuhan pengadaan vaksin masih sangat tinggi. Sehingga Retno mengharapkan kerja sama itu dapat membuat Indonesia memiliki ketersediaan vaksin yang cukup.
"Kondisi di lapangan terkait pengadaan vaksin masih sangat tinggi. Kami akan terus memantau semua dinamika yang terjadi di lapangan," kata dia.
"Untuk kepentingan domestik, kebutuhan masyarakat kita di dalam negeri, jika upaya mengamankan pasokan vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral berjalan lancar, insyaallah jumlah yang diperoleh akan mencukupi kebutuhan rakyat Indonesia," imbuh Retno.
Retno mengatakan Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 3 sampai 20 persen jumlah penduduk melalui fasilitas Covax.
Hal itu dikarenakan Menlu Retno Marsudi menjadi salah satu Co-Chairs dari COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (COVAX-AMC EG).
"Indonesia diperkirakan memperoleh vaksin gratis sebesar 3 sampai 20 persen penduduk. Jenis vaksin, besaran vaksin, dan waktu delivery saat ini masih akan terus dibahas," kata Retno.
Indonesia bersama Etiopia terpilih sebagai co-chairs mewakili negara penerima vaksin gratis. Sementara Kanada terpilih sebagai co-chairs mewakili negara donor.
"Co-chairs Covax AMC Engagement Group yaitu forum konsultasi yang mempertemukan negara donor dan AMC-92 guna membahas isu akses vaksin yang setara bagi semua negara," ucapnya. (tribun network/rin/mam/ham)