Meskipun kebenaran di balik legenda Valentine tidak jelas, semua cerita itu menekankan daya tariknya sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan romantis.
Pada Abad Pertengahan, mungkin berkat reputasi ini, Valentine menjadi salah satu santo paling populer di Inggris dan Perancis.
Sementara beberapa orang percaya bahwa Hari Valentine dirayakan pada pertengahan Februari, untuk memperingati hari kematian Valentine.
Kemudian yang lainnya mengklaim bahwa gereja Kristen mungkin telah memutuskan untuk menempatkan hari raya St. Valentine di tengah-tengah Februari dalam upaya untuk "mengkristenkan" perayaan pagan Lupercalia.
Lupercalia adalah festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi, serta pendiri Romawi Romulus dan Remus.
Baca juga: Daftar 60 Ucapan Hari Valentine Romantis, Kirim ke WA atau Jadi Status di IG, FB, Twitter
Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Tercipta Untukku - Ungu feat Rossa, Cocok Didengarkan di Hari Valentine
Untuk memulai festival, anggota Luperci, sebuah ordo pendeta Romawi, akan berkumpul di sebuah gua suci, di mana bayi Romulus dan Remus diyakini telah dirawat oleh serigala betina di sana.
Para pendeta akan mengorbankan seekor kambing untuk kesuburan, dan seekor anjing untuk pemurnian.
Sementara itu, setiap perayaan Hari Valentine, terdapat boneka Cupid di setiap ornamennya.
Lantas, siapa Cupid sebenarnya?
Masih dikutip dari sumber yang sama, Cupid sering digambarkan pada kartu Hari Valentine sebagai peri yang meluncurkan panah cinta pada kekasih yang tidak menaruh curiga.
Cupid atau Dewa Asmara Romawi merupakan kisah dari mitologi Yunani yang bernama Eros.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Valentine 2021 dalam Bahasa Inggris, Lengkap dengan Artinya
Baca juga: 10 Inspirasi Hadiah Spesial di Hari Valentine untuk Pria dan Wanita yang Anda Sayangi
Kisah kelahiran Cupid atau Eros ada banyak versi.
Ada yang mengatakan, Cupid adalah putra Nyx dan Erebus; yang lainnya, dari Aphrodite dan Ares; yang lain lagi mengatakan dia adalah putra Iris dan Zephyrus atau bahkan Aphrodite dan Zeus (yang akan menjadi ayah dan kakeknya).
Menurut penyair Yunani Archaic, Eros adalah seorang abadi tampan yang dimainkan dengan emosi para Dewa dan manusia, menggunakan panah emas untuk menghasut cinta dan mengarahkan orang untuk menabur kebencian.