TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat kontroversi kasus 'Cicak vs Buaya' ?
Istilah 'Cicak vs Buaya' dilontarkan oleh Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Susno Duadji, yang viral di tahun 2009.
Pada masanya, istilah ini menggambarkan polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri.
Mengingat kontroversi itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti memprediksi tak ada potensi munculnya 'Cicak vs Buaya' lagi di masa kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Soal Penembakan di Cengkareng, Kompolnas Minta Polri Periksa Jasmani dan Rohani Anggotanya
Baca juga: Usulan Kompolnas Cegah Polisi di Lapangan Melanggar HAM: Pasang Body Camera hingga Dashcam
Sebab, Poengky menuturkan, ada komunikasi baik yang terjalin oleh Listyo dengan KPK.
Hal itu diungkapkannya pada Diskusi Publik LBH Jakarta secara virtual bertajuk Kapolri Baru: Membaca Potensi Cicak Vs Buaya dan Tindak Lanjut Pengungkapan Aktor Intelektual Penyerangan Novel Baswedan, pada Kamis (25/2/2021).
"Kemungkinan ini tidak akan terjadi. Kenapa? kami melihat dari faktor komunikasi."
"Kalau sekarang, melihatnya apa yang dilakukan Kapolri baru."
"Ketika pak Listyo selesai dilantik, beberapa hari kemudian, beliau mengunjungi KPK," jelas Poengky, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Kompolnas Usul Polisi Dipasangi Body Camera Saat Bertugas untuk Cegah Pelanggaran HAM
Baca juga: Kapolsek Astana Anyar Terlibat Narkoba, Kompolnas: Direktorat Narkoba Perlu Pengawasan Ketat
Menurutnya, komunikasi menjadi faktor penentu utama.
Poengky menyebut, pihaknya bahkan sempat memiliki komunikasi tak baik dengan Polri.
"Beberapa waktu lalu, Kompolnas mengalami hubungan pasang surut dengan Polri."
"Terkait komunikasi yang kurang bagus, berimbas pada koordinasi tidak bagus," terangnya.
Namun, pihaknya berusaha berkomunikasi yang lebih baik lagi ke depannya.
Baca juga: Kompolnas: Tidak Ada Ketentuan Batas Waktu Penunjukan Kabareskrim
Baca juga: Kompolnas Pastikan Polri Telah Bertindak Profesional Tangani Maaher di Dalam Rutan