INKAI dalam kiprahnya sejak berdiri pada 15 April 1971 telah banyak memberi kontribusi membawa nama harum bangsa.
Banyak nama atlit yang dikenal masyarakat seperti Adven Bangun, Abdul Kadir, Eri Sadewo, Frederick Lumanauw, Arthur Rorek, Christine Taroreh, dan lainnya di Era Tahun 1970 hingga 1980 an.
Hingga kemudian generasi penerusnya banyak menyumbangkan prestasi dalam berbagai event berkelas dunia di antaranya Omita Olga Ompi, Abdullah Kadir, hingga Rifky, Zigi Andaresta, Srunita, Maya Sheva, Choky dan lainlain di era Tahun 1990 hingga Sekarang.
Bahkan INKAI menyabet hampir semua medali emas, perak, dan perunggu dalam arena Komite Olah Raga Siswa Nasional Cabang Karate baik untuk Tingkat SMP dan SMA.
Sejumlah nama yang menorehkan prestasi tersebut Lala Dyah Pitaloka yang juga menjuara Karate Pada U 14 di Bulgaria.
INKAI berkomitmen pada terbentuknya para karateka yang tangguh, rendah hati, berbudi dan berprestasi mendukung FORKI dan cinta Negeri Bela Bangsa.
Dalam Rakernas dan MKB LUB tersebut turut juga diluncurkan buku Budo-Rei Spirit (Semangat Budo dan Penghormatan) yang ditulis Ketua Umum INKAI Laksda TNI Ivan Yulivan.
Tak hanya itu diluncurkan juga Buku Induk Organisasi (BIOS INKAI ) yang dibuat tim perumus INKAI yang didalamnya memuat tentang filosopy dan makna karate, aturan dan kehidupan Dojo, semangat Bushido, 20 Prinsip Karateka Shotokan serta berbagai aturan mekanisme ujian dan perwasitan.
Dalam kaitan acara ini pula dilaunchingkan program setengah abad INKAI untuk bangsa berupa donor darah 50.000 kantung darah karateka INKAI.
Tak hanya itu, turut juga digelar latihan bersama dan gashuku serta ujian sabuk hitam di Prambanan pada Juni, safari pelatih dan pembinaan wasit juri INKAI di seluruh provinsi, serta kerjasama dengan berbagai organisasi beladiri karate di Jepang pada Oktober 2021.