Sebelum meninggal dunia, Anton Medan berpesan kepada anak-anaknya untuk selalu menjalankan perintah Agama dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.
"Jangan melenceng dari syariat Islam, harus tetap cinta pada agama, menjadikan agama sebagai pedoman hidup sekaligus menjadi warga negara yang baik," tutur Siti mengungkap pesan Anton.
Baca juga: Kisah Anton Medan Siapkan Liang Lahat Sendiri Sejak 19 Tahun Silam, Digali Sebelum Dirikan Pesantren
Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia Saat Berjuang Lawan Diabetes, Sempat Terjatuh dari Tempat Tidur
Untuk diketahui, Anton Medan memiliki nama asli Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang.
Ia lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 10 Oktober 1957.
Sosoknya dikenal sebagai perampok dan bandar judi yang sudah makan asam garam kehidupan di dalam penjara.
Sepanjang hidupnya, Anton mengaku sudah 14 kali keluar masuk penjara.
Anton juga mengaku telah merasakan hidup dari balik jeruji besi sejak ia masih belia.
Ia mulai merasakan kehidupan di penjara saat usia 12 tahun karena kasus pembunuhan.
"Saya membunuh karena kepepet, barang-barang saya dirampas. Akhirnya saya nekat membunuh," ujar Anton pada 2013 lalu, dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, dalam perjalanan hidupnya Anton kemudian masuk Islam pada 1992 hingga akhirnya menjadi pendakwah.
Ia lalu mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang serta Pondok Pesantren At-Ta'ibin di Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat.
(Tribunnews.com/Tio)
Berita lain terkait meninggalnya Anton Medan bisa dibaca disini.