"Kalau foto, krunya enggak perlu banyak-banyak."
"Simple enggak kerasa terintimidasi kayak lagi photoshoot, sekalian bisa jalan-jalan ke luar negeri," kata Gary.
"Pendekatan saya, datang cuma sendiri, ngajak ngobrol. Jalan-jalan tapi tiba-tiba dapat foto bagus," tambahnya.
Selain itu, timnya hanya mengandalkan sinar matahari untuk memotret.
Baca juga: Cerita Gede Pasek Disuruh Pilih Anas Urbaningrum atau SBY Berujung Hilangnya Jabatan
"Kita enggak pakai lighting yang flash, kita pakai matahari.
"Kita paduin secara generalis, kepekaan cahaya ke wedding."
"Jadi kita bela-belain foto bangun pagi sampai sunset," ucapnya.
Bisnis Sempat Drop saat Pandemi Covid-19
Gary mengaku, bisnisnya ini sempat mengalami penurunan di awal pandemi,
Diketahui, saat pandemi mulai, berbagai event hingga pernikahan ditiadakan.
Hal itu tentu sangat berpengaruh bisnis bidang fotografinya ini.
Baca juga: Dikira Meninggal Saat Tsunami Aceh, Abrip Anumerta Asep Ditemukan di RSJ, Ini Perjalanan Kisahnya
"Corona itu bikin dropnya drop banget,"
"Saat kita perpanjang sewa kantor lima tahu, tiba tiba corona," cerita Gary.
Namun, Gary dan timnya tetap bisa bertahan.
Strategi marketing menjadi kunci utama untuk mempertahankan bisnis ini.
"Strategi marketing kita, gimana caranya kita tetap diingat sama klien," tambahnya.
(Tribunnews.com/Shella)