News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mabes Polri Diserang Teroris

Mantan Napiter Menilai Rangkaian Aksi Teror di Mabes Polri dan Bom Makassar Memiliki Kesamaan

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan narapidana teroris, Nasir Abbas menyebut rangkaian aksi teror yang terjadi di Mabes Polri dan di Gereja Katedral, Makassar memiliki kesamaan.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan narapidana teroris, Nasir Abbas ikut menanggapi rangkaian aksi teror yang terjadi di Mabes Polri dan di Gereja Katedral, Makassar.

Menurut Nasir, rangkaian aksi teror itu memiliki kesamaan, yakni pelaku melakukan pengkafiran kepada muslim yang lain.

Mantan Ketua Mantiqi II kelompok Al Jamaah Al Islamiyah (JI) ini mengatakan, kesamaan tersebut terlihat dari surat wasiat yang ditulis para pelaku.

"Akhirnya terungkaplah identitas dia (pelaku) dan kemudian ditemukan surat wasiat."

Baca juga: 2 Aksi Teror dalam Sepekan, Kosgoro 57: Masalah Terorisme di Indonesia Tak Sederhana

Baca juga: Doktrinasi Teroris Kuat, Anggota Komisi III Minta Aspek Pencegahan Dioptimalkan

"Saya sempat membaca, dari situ bisa dilihat bagaimana kuatnya indoktrinasi yang tertanam dalam diri pelaku," kata Nasir, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Kamis (1/4/2021).

Nasir menemukan ada kesamaan atau satu pemahaman dari para pelaku untuk melakukan aksinya.

Para terduga teroris itu, lanjut Nasir, memiliki kesamaan mengkafirkan muslim lainnya.

Juga menganggap pemerintah adalah musuh mereka.

Pengamat sosial keagamaan, Nasir Abbas, saat diskusi, di Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016). Diskusi tersebut membahas permasalahan terorisme di Indonesia dengan tema deradikalisasi menangkal bahaya terorisme. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Nasir menegaskan, pemahaman tersebut sudah menyimpang dan bukan ajaran dalam agama Islam.

"Ada kesamaan atau paham dengan dua orang pelaku yang melakukan aksi di Mabes Polri dan Gereja Katedral Makassar, kesamaannya itu adalah pengkafiran."

"Mereka mengkafirkan muslim yang lain dan mereka menganggap pemerintah adalah pemrintah kafir yang menjadi musuh mereka," ungkap Nasir.

Nasir yang juga aktivis deradikalisasi ini memberikan alasan terduga teroris yang menyerang di Mabes Polri adalah aksi teror secara individu atau lone wolf.

Baca juga: ZA Terduga Teroris Penyerang Mabes Polri Sering Ganti Nomor HP, Keluarga Sulit Komunikasi

Baca juga: Presiden Jokowi : Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di Tanah Air

Sebab, polisi tidak menemukan adanya seseorang yang memberi motivasi untuk melakukan aksi teror itu.

Nasir pun menjelaskan, seorang lone wolf umumnya mendapatkan indoktrinasi dari media sosial.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini