Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan BNPB akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak.
Doni meminta kepada perangkat daerah setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar.
"Rumah warga yang Rusak Ringan dan Rusak Sedang bisa dilakukan perbaikan dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat," kata Doni melalui keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).
Rumah dengan kategori rusak ringan (RR) sebesar Rp 10 juta, rusak sedang (RS) sebesar Rp 25 juta, dan rusak berat (RB) sebesar Rp 50 juta.
Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak berat, akan dikoordinasikan dengan Kementrian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.
Doni juga berpesan untuk warga tetap tenang dan jangan panik.
Program-program yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kota atau provinsi yang dibantu BNPB, BMKG, Basarnas, TNI-Polri dan Tim gabungan lainnya harus sering dilakukan sebagai bagian dari kesiapsiagaan.
Warga diminta untuk dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan, manfaatkan kearifan lokal untuk mencari ide dan inisiatif.
Sebagai contoh, dengan menyiapkan sejumlah kaleng, letakan kaleng di dalam ruangan, ketika keleng jatuh saat gempa bisa berfungsi sebagai alarm awal.
Baca juga: Pasca-Gempa Malang, Polisi Siber Polda Jatim Langsung Pantau Penyebaran Informasi di Dunia Maya
Baca juga: Terdampak Gempa Malang, Kerugian di Kota Blitar Ditaksir Capai Rp 235 Juta
Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk antisipasi risiko yang muncul seperti gelombang tinggi atau gempa.
"Kewaspadaan dan kesiapsiagaan dibangun oleh masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan perangkat daerah harus bisa mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi," kata Doni.
Sebelumnya, gempa mengguncang wilayah Selatan Jawa, pada Sabtu (10/4/2021) pada pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan hasil analisi BMKG gempa tektonik tersebut memiliki kekuatan 6,7M, kemudian diupdate menjadi magnitudo 6,1M.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 km," dikutip dari siaran pers BMKG.
Berdasarkan analisi BMKG dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.