Salah satu di antaranya, seperti dikutip dari Kompas.com, adalah kasus suap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.
Zainudin Amali pernah diperiksa sebagai saksi oleh KPK terkait kasus suap Akil pada 2013.
Dalam putusan kasus itu, Zainudin Amali disebut melakukan komunikasi dengan Akil untuk kepentingan sengketa Pilkada Jawa Timur.
Saat itu dia sedang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Timur.
4. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo (34%)
Tjahjo Kumolo juga menjadi satu di antara menteri yang layak diganti versi survei IPO.
Politikus asal PDI-Perjuangan itu menjadi sosok yang dipertahankan Jokowi dalam periode keduanya.
Ia hanya berpindah kementerian.
Di era Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
5. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate (29%)
Masih merujuk hasil survei IPO, sebanyak 29 persen responden menganggap Menkominfo, Johnny G Plate juga perlu diganti.
Johnny G Plate adalah politikus Partai NasDem yang diangkat menjadi menteri oleh Jokowi di kabinet Indonesia Maju.
Berasal dari kalangan partai membuat beberapa kalangan meragukan Johnny G Plate yang tidak memiliki latar belakang industri telekomunikasi atau yang berkaitan dengan Kominfo.
Beberapa waktu lalu, Johnny G Plate menuai sorotan saat mengkritik Netflix yang dinilai lebih banyak menyediakan konten asing dibanding film dalam negeri.