News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aktivitas Pelayaran Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem akibat Bibit Siklon Tropis

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Ombak Tinggi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan adanya temuan perkembangan Bibit Siklon 94 W yang terbentuk pada tanggal 12 April 2021 jam 00 UTC (07.00 WIB) di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, maka nakhoda kapal diminta untuk mengantisipasi atau berhati-hati dalam pelayarannya.

Sirkulasi siklonik ini terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, di Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta dan perairan barat Papua.

“Kondisi ini menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut,” ujar Ahmad.

Informasi dari BMKG, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lainnya terpantau pula memanjang dari Sumatera Utara hingga Aceh, dari Riau hingga perairan timur Semenanjung Malaysia, dari Jawa Tengah hingga perairan selatan Pulau Belitung.

Kemudian dari perairan selatan Jawa Tengah hingga Samudera Hindia barat daya Lampung, dari perairan selatan Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Tengah bagian utara, dari Kalimantan Timur bagian barat hingga pesisir barat Kalimantan Timur, dari pesisir utara Kalimantan bagian utara hingga pesisir timur Kalimantan Utara.

Baca juga: KPLP Minta Syahbandar Tidak Terbitkan SPB untuk Kapal Hingga Cuaca di Samudera Hindia Aman

Selanjutnya, dari perairan selatan Sulawesi Tenggara hingga perairan timur Sulawesi Tenggara, dan dari perairan barat Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah.

Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.

Menghadapi cuaca itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan meminta seluruh aktivitas pelayaran untuk mewaspadai cuaca ekstrem akibat bibit siklon tropis yang diperkirakan terjadi pada 14-21 April 2021.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menyiapkan kapal-kapal negara, baik kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) maupun Kapal Negara Kenavigasian.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad menuturkan kewaspadaan ini untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Baca juga: Tingkatkan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran, Kemenhub Bahas SOP Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

“Masyarakat pelayaran diimbau untuk tidak melakukan kegiatan pelayaran di tanggal 14-21 April 2021 pada wilayah perairan Papua Utara, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

Masyarakat juga perlu waspada terhadap ancaman banjir pesisir yang dapat terjadi pada saat bersamaan fase pasang air laut,” kata Ahmad dalam keterangannya, Rabu (14/4/2021).

“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapsiagakan kapal-kapal negara, baik kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan Kapal Negara Kenavigasian untuk mengantisipasi dan memberikan pertolongan SAR jika terjadi musibah atau kecelakaan laut," ujarnya.

Selain itu, seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) juga siaga mengantisipasi segala kemungkinan yang ditimbulkan akibat adanya cuaca ekstrem dampak dari bibit siklon tropis. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini