Kemudian, PKB kubu Cak Imin menggelar MLB tandingan di Hotel Mercure Ancol yang hasilnya Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB.
Sementara jabatan Ketua Dewan Syuro diisi KH Aziz Mansyur.
Dilansir Kontan.co.id, Mahkamah Agung (MA) memutuskan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB yang sah.
Gus Dur sebagai pendiri partai pun harus tersingkir dari PKB.
Perlahan, Gus Dur mulai meninggalkan dunia politik hingga ia wafat pada 2009.
Keluarga Gus Dur Diminta Gugat Cak Imin
Baca juga: Mantan Ketua DPC PKB Raja Ampat Minta Muktamar Luar Biasa Segera Dilaksanakan
Baca juga: Sejumlah Pengurus DPC PKB di Sumut Tetap Setia Pada Cak Imin
Eks Ketua DPC PKB Raja Ampar, Saruddin Binwasef, berharap keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ikut mendukung digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB).
"Jadi saya mewakili teman-teman di Papua Barat dan Papua, saya memohon meminta kepada petinggi-petinggi sesepuh keluarga Ciganjur, Mbak Yenny Wahid, Ibu Khofifah, Pak Mahfud segera melaksanakan Muktamar Luar Biasa untuk bagaimana menata struktur PKB ke depan lebih bagus, sesuai apa awal berdirinya PKB," ujar Saruddin saat dihubungi Tribunnews, Rabu (14/4/2021).
"Keluarga Ciganjur saya mohon jangan diam, tapi cobalah supaya apa?"
"Yang di daerah-daerah ini berteriak tidak mubazir, tapi terarah untuk kita bikin riak-riak kecil tapi akan terjadi gelombang arus besar," imbuhnya.
Seperti diketahui, ratusan kader PKB di daerah menginginkan MLB digelar karena ada dugaan pelanggaran AD/ART dibawah kepemimpinan Cak Imin.
Selain pelanggaran tersebut, Saruddin juga mengaku ia diberhentikan secara sepihak dari jabatannya sebagai Ketua DPC PKB Raja Ampat.
Tak hanya Saruddin, ada enam ketua DPC lainnya yang juga dicopot secara sepihak.
Baca berita Gejolak di PKB lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Dennis Destryawan/Taufik Ismail/Chaerul Umam, Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh, Kontan.co.id/Nurmulia Rekso Purnomo)