Ibunya S Tarigan merupakan ibu rumah tangga.
Baca juga: Neno Warisman, MS Kaban hingga Buni Yani Gabung Partai Ummat
Baca juga: Partai Ummat Deklarasi, Legislator PPP: untuk Bisa Sah Sebagai Parpol Harus Verifikasi
Keluarga MS Kaban berasal dari bangsawan Karo, salah satu suku di Sumatera Utara, yang kuat memegang adat.
Seluruh saudaranya menyandang nama marga Kaban.
Dalam bahasa Karo, Malem artinya baik atau selamat.
Sedangkan Sambat berarti menolong.
Jadi Malem Sambat artinya orang yang baik dan suka menolong.
Meski menyandang nama yang cukup baik, ternyata Kaban kecil tergolong anak yang susah diatur.
Ketika duduk di kelas lima SD, dia diungsikan ke sebuah perkebunan di Deli Serdang dan menempati rumah seorang asisten perkebunan selama dua tahun.
Semasa SMP itulah dia hidup di buruh perkebunan.
Di rumah buruh perkebunan inilah MS Kaban mulai belajar arti hidup dan mengenali lingkungan dengan baik.
Setiap bulan dia mendapat jatah beras 16 kilogram dari keluarganya.
Di sinilah dia menikmati dinamika hidup karena bisa berkumpul dengan anak-anak dari berbagai kalangan di perkebunan yang feodalistik.
Setelah menamatkan SMA Negeri 7 Medan, MS Kaban merantau ke Jakarta dan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Kaban bekerja di Jakarta Public Relation.