Di sana, Kaban pernah menjadi peneliti potensi ekonomi wilayah Taman Gunung Leuser pada tahun 1992 dan Ketua Tim Penelitian Potensi Ekonomi Lemah di tahun 1993.
Selain itu dia pernah menjadi peneliti muda pada studi pengkajian Strategi Pengusahaan Anak Perusahaan Joint Venture Pertamina pada tahun 1994.
Pendidikan setingkat master diselesaikannya di IPB.
Menjelang era reformasi, MS Kaban terlibat diskusi serius tentang pendirian partai.
Puncaknya dia terlibat aktif dalam pendirian Partai Bulan Bintang dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang pertama.
Dalam Pemilu 1999, MS Kaban terpilih sebagai anggota DPR RI.
Karirnya makin menanjak dan pada Pemilu 2004, ia kembali terpilih sebagai anggota DPR.
Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memintanya menjadi Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
MS Kaban sebagai Menteri Kehutanan melanjutkan tradisi yakni Menteri Kehutanan dipilih dengan mempertimbangkan latar belakang partai.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta MS Kaban menangani pembalakan hutan secara liar untuk menyelamatkan hutan di Indonesia.
Program ini menjadi salah satu prioritas kerjanya.
Selain aktif di dunia politik, MS Kaban juga aktif di dunia pendidikan.
Selain menjadi dosen di Universitas lbnu Khaldun Bogor, Kaban juga mengajar di Universitas Islam As Syafiiyah, Jakarta.
Di Universitas Ibnu Khaldun, jabatan terakhir yang dipegang adalah Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan.