News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Klaster Salat Tarawih di Banyumas Berawal dari Jemaah Sakit yang Tetap Tarawih di Musala

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Islam melaksanakan Salat Tarawih berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (12/4/2021). Pengurus Masjid Istiqlal menggelar Salat Tarawih berjemaah pada bulan Ramadan 1442 H dengan pembatasan 30 persen jemaah dari kapasitas masjid dan menerapkan protokol kesehatan. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira 55 jemaah salat tarawih di Kabupaten Banyumas, dinyatakan positif Covid-19. Mereka berasal dari dua masjid. Di Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, ada 44 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Sedangkan di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, ada 7 jemaah salat tarawih yang dinyatakan positif Covid-19.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, dua klaster salat tarawih tersebut diketahui setelah ada dua jemaah dari dua masjid tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian, petugas kesehatan melakukan tracing terhadap kontak erat hingga ditemukan puluhan orang positif Covid-19.

"Tarawih di musala, bermula dari satu orang jemaah yang sudah sakit di awal Ramadan, tetapi masih tetap berangkat tarawih," ujar Husein, Jumat (30/4/2021).

Ia mengatakan, sebagian besar dinyatakan dalam kondisi baik dan tanpa gejala.

Di Desa Pekaja, dari 44 orang positif Covid-19, 43 orang melakukan isolasi mandiri dan satu orang menjalani perawatan di RSUD Banyumas.

Sedangkan di Desa Tanggeran, dari tujuh orang yang dinyatakan positif Covid-19, satu orang gejala ringan dan enam orang lainnya tanpa gejala.

"Sekarang mereka sedang menjalani karantina di rumah karantina Baturraden sejak 26 April 2021," kata Husein.

Sejak awal April 2021, kasus baru Covid-19 di Kabupaten Banyumas cenderung meningkat.

Menurut Epidemiologi Lapangan Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, dr Yudhi Wibowo, ada dua faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus.

Dua faktor itu yakni efek euforia vaksinasi dan long weekend libur wafatnya Isa Almasih. Dia mengatakan, saat itu mobilitas penduduk naik 58 persen di atas baseline untuk driving.

Yudhi mengatakan, untuk menekan laju penyebaran Covid-19, masyarakat diminta tetap waspada.

"Pemerintah harus terus menggencarkan edukasi pentingnya protokol protokol kesehatan di fasilitas umum, perkantoran, dan lainnya," ujar Yudhi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini