"Kemudian ada Partai Demokrat yang naik cukup besar (elektabilitasnya), dari 5 persen menjadi 5 persen," ungkapnya.
Selanjutnya, ada PKB dan PKS yang sama-sama tercatat memiliki elektabilitas di angka 7,2 persen.
Burhanuddin mengatakan elektabilitas PKS cenderung stabil, sementara PKB mengalami kenaikan dari survei sebelumnya.
Kemudian ada PPP yang mengalami kenaikan elektabilitas dari 0,4 persen menjadi 2,4 persen.
Disusul Nasdem dengan elektabilitas 2,3 persen (mengalami penurunan), dan PAN dengan elektabilitas 1,5 persen (mengalami kenaikan).
Selain itu, ada Perindo dengan elektabilitas 1,2 persen, PSI 0,4 persen, Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PBB 0,2 persen, Gelora 0,2 persen, PKPI 0,1 persen, Berkarya 0,1 persen, dan lainnya 0,1 persen.
"Namun responden yang belum punya pilihan partai politik cukup tinggi yaitu sebesar 21,1 persen," tandasnya.
Adapun Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 13-17 April 2021.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak.
Tingkat kekeliruan atau margin of error tercatat kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.