TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan Program Kartu Prakerja telah berlangsung selama kurang lebih setahun lamanya. Program yang diprakarsai oleh pemerintah saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia resmi diluncurkan pada 11 April 2020 ini telah berjalan hingga 16 gelombang.
Cyrus Network, lembaga survei anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), melakukan telesurvei atau survei melalui telepon terhadap penerima program kartu Prakerja pada jangka waktu 1 hingga 5 Mei 2021 lalu.
Mengambil sampel secara acak menggunakan metode simple random sampling, survei menyasar penerima manfaat Program Kartu Prakerja mulai dari gelombang 1 sampai 11.
Hasil survei sendiri dipaparkan secara daring melalui webinar ‘Survei Persepsi Penerima Kartu Prakerja terhadap Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja’, yang bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-113, Kamis (20/5/2021).
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari memberikan apresiasi terhadap hasil survei yang dilakukan Cyrus Network tersebut.
“Secara umum, kami lega, karena hasil survei ini sangat positif. Tidak hanya terkait proses dalam mengikuti Kartu Prakerja, tapi juga hasil yang didapat. Tidak hanya keterampilan yang diperoleh, tapi juga menyangkut sikap,” kata Denni.
Denni Purbasari mengungkapkan, hasil survei Cyrus Network senada dengan hasil Survei Evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Sakernas BPS, maupun mini survei yang dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada tiga bulan pertama pelaksanaan program.
“Artinya, secara eksternal validitas, survei ini ok,” tegasnya.
Sependapat dengan Denni, Ketua Pokja Kebijakan Sekretariat TNP2K, Elan Satriawan, mengungkapkan hasil survei bisa dipertanggungjawabkan validitasnya karena survei dinilai dapat merepresentasikan kondisi asli.
“Pengambilan sampel sudah betul dan hasil survei bisa dipercaya dan dianggap valid serta mewakili pendapat dari penerima program Prakerja,” pungkas Elan
Lebih lanjut, Elan menerangkan bahwa survei yang dilakukan oleh Cyrus Network adalah beneficiary perception survey yang bertujuan untuk menggali persepsi serta pengalaman atau user experience terhadap manfaat yang diperoleh. Namun, untuk soal efektivitas menurutnya diperlukan studi lebih lanjut.
Hasil survei Cyrus Network pada Mei 2021 ini menunjukkan sebanyak 96 persen responden menyatakan mendapat tambahan keterampilan dengan mengikuti Program Kartu Prakerja dan 92,6 persen dari responden mengaku keterampilan tersebut bisa diterapkan di dunia kerja.
Peneliti dan Ekonom, Piter Abdullah juga menanggapi positif hasil survei yang dilakukan. Menurutnya, banyak program yang dirancang dari nol, salah satunya adalah Kartu Prakerja yang kemudian dalam pelaksanaannya terus dievaluasi dan hasil evaluasinya disampaikan secara transparan kepada publik.
“Pola seperti ini seharusnya dilakukan untuk semua program pemerintah agar proses pembelajaran dan perbaikan terjadi secara berkesinambungan,“ ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Piter dengan adanya data hasil survei ini tidak ada lagi argumentasi berdasarkan asumsi-asumsi karena sudah ada datanya, “hasil survei yang menjawab atau membantah asumsi-asumsi tersebut,“ ujarnya.
Berbasis dari hasil survei Cyrus Network ini, Manajemen Pelaksana Program berjanji untuk tidak pernah merasa berpuas diri dan akan terus melakukan berbagai ruang perbaikan dari kekurangan yang ada terutama dari responden yang tidak setuju program ini dilanjutkan kembali
“Meski angka ketidaksetujuan terhadap Prakerja hanya berada pada angka 5 persen, tentu perlu diperhatikan apakah responden yang tidak setuju berada pada satu wilayah mengingat survei dilakukan secara nasional. Sehingga upaya perbaikan bisa dilakukan dengan lebih terpusat,“ terang Elan.
Menanggapi hal tersebut, Denni berjanji akan meningkatkan kualitas dari program Prakerja dari segi sosialisasi dan edukasi terhadap peserta.
“Sosialisasi lewat media sosial akan lebih kami perkuat. Temuan ini cocok dengan dugaan awal, bahwa sosialisasi yang baik bukan berupa tatap muka. Misalnya, edukasi menekankan saldo pelatihan itu tidak bisa diuangkan, dan ada banyak pilihan bagi peserta untuk mengambil pelatihan kedua dan seterusnya,” papar Denni.
Langkah lain yang dilakukan yakni menambah fitur dashboard dengan rekomendasi pelatihan selanjutnya, melakukan kolaborasi lebih baik lagi untuk meningkatkan kualitas pelatihan. Secara keseluruhan, hasil survei dari Cyrus Network terhadap Program Kartu Prakerja menunjukkan hasil positif terutama dalam hal peningkatan kemampuan dari peserta. (*)