TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kabupaten (Pembkab) Kutai Timur menyadari pentingnya pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Dalam hal ini, pihaknya telah dilakukan renovasi terhadap belasan unit Puskesmas menjadi bangunan permanen.
Sebagaimana yang diungkap oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Bahrani. Pemkab Kutai Timur disebut telah mengembangkan fasilitas dengan merenovasi 15 bangunan lama puskesmas sebagai bangunan permanen, dan sudah ada tiga bangunan yang dilanjutkan pembangunannya pada 2024 ini.
Adapun puskesmas di Kabupaten Kutai Timur saat ini berjumlah 21 dengan 111 Puskesmas Pembantu yang tersebar di seluruh kecamatan di Kutai Timur.
Puskesmas berperan kunci dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan merata di tingkat komunitas. Puskesmas sebagai unit layanan kesehatan primer memiliki peran penting dalam memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas, serta berkontribusi pada beberapa tujuan SDGs yang berfokus pada kesehatan, pengurangan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Susun Stranas, Posyandu dan Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pencegahan Stunting
Bahrani mengatakan, Puskesmas memiliki peran vital dalam meningkatkan status gizi masyarakat, terutama melalui pemantauan tumbuh kembang anak dan ibu hamil, serta pemberian suplemen gizi dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi kelompok rentan. Dengan menyediakan layanan kesehatan yang menyeluruh dan edukasi mengenai gizi yang baik, Puskesmas dapat mengurangi prevalensi stunting dan masalah malnutrisi.
Puskesmas menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah pedesaan dan miskin. Masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari rumah sakit besar atau pusat kota seringkali memiliki keterbatasan dalam akses ke layanan kesehatan. Keberadaan Puskesmas dinilai, membantu mengurangi ketimpangan ini, memberikan layanan kesehatan dasar seperti imunisasi, pengobatan, dan pemeriksaan kesehatan secara gratis atau dengan biaya yang sangat terjangkau.
Tak hanya itu, banyak Puskesmas yang juga berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sanitasi dan air bersih melalui penyuluhan kesehatan. Puskesmas dapat mengadakan program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan tangan, sanitasi lingkungan, serta penggunaan air bersih yang aman untuk mencegah penyakit menular.
Dengan memperkuat infrastruktur dan kapasitas Puskesmas, akan tercipta akses yang lebih merata terhadap layanan kesehatan berkualitas, yang sangat penting untuk mencapai Kesehatan yang Sejahtera (SDG 3) serta mendukung pencapaian tujuan lainnya dalam kerangka SDGs.
Sementara soal rumah sakit umum daerah, lanjut Bahrani, Kutai Timur memiliki tiga RS Pemerintah yaitu RSUD Kudungga, RSUD Sangkulirang, dan RSUD Muara Bengkal. Pada 2024 ini telah termuat dalam DPA Dinas Kesehatan Rancangan awal persiapan Pembangunan RSUD Muara Wahau. Sehingga ke depan diharapkan semua zona di wilayah Kutai Timur memiliki satu layanan kesehatan rujukan.
Selain tiga RS Pemerintah, juga terdapat enam RS Swasta, sehingga total terdapat sembilan RS di Kabupaten Kutai Timur.
Baca juga: Anggapan Puskesmas dan Posyandu hanya untuk Orang Sakit Jadi Tantangan Menurunkan Angka Stunting