News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penghuni Wisma Atlet Didominasi Klaster Keluarga, Pasien Covid 19 Terus Meningkat Usai Lebaran

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis saat akan membawa sejumlah warga yang diduga terpapar virus covid-19 menggunakan Bus Sekolah menuju ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Puskesmas Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (25/01/2021). Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia diprediksi bakal menembus angka 1 juta orang. Data terakhir pada Minggu (24/1) mencatat, jumlah pasien yang telah terinfeksi virus corona telah mencapai 989.262 kasus. Dihimpun dari Kementerian Kesehatan rata-rata kenaikan kasus pada data harian jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Indonesia mencapai 10 kasus dalam sepekan terakhir. Tribunnews/Jeprima

Sejauh ini dikatakan Tugas, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Wisma Atlet 97,0 persen lebih tinggi dari DKI maupun secara nasional, sedangkan DKI 95,6 persen, dan tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia 93 persen.

"Jadi lebih tinggi dari rata rata nasional dan dunia. Kita Harus menjaga bagaimana menyembuhkan pasien Covid-19 dengan baik. Kita sama sama tim dari dokter perawat RS lainnya bersatu padu untuk mempercepat kesembuhan pasien Covid-19," katanya.

Baca juga: Ramai Foto Rumah Mewah fee dari Pengembang untuk Anies, Gerindra Hingga DPRD DKI Berkomentar

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran mengatakan tetap akan memperpanjang masa pengetatan arus balik libur Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Masa pengetatan diperpanjang hingga 31 Mei 2021.

"Iya diperpanjang sampai 31 Mei. Informasi sampai saat ini belum ada perintah untuk menghentikan penyekatan," kata Fadil.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 akibat mobilitas penduduk pada Idulfitri 2021 memang sudah mulai terlihat.

Dalam empat hari terkahir kata dia terdapat penambahan kasus Covid-19 sebanyak lima ribu kasus.

"Ini menunjukkan bahwa mobilisasi yang terjadi pasca Lebaran dan Ramadhan itu sudah mulai terlihat minggu ini. Jadi, kalkulasi prediksi yang kita lakukan mungkin akan mencapai peningkatannya sampai pertengahan Juni yang akan datang," kata Dante.

Selain karena mobilitas penduduk, lonjakan kasus juga diakibatkan oleh adanya mutasi baru virus Corona atau SARS-CoV-2. Terdapat tiga varian virus Corona yang sudah diidentifikasi masuk ke Indonesia yakni varian B.1617 dari India, B.117 dari Inggris, dan B.1351 dari Afrika Selatan.

"Kami sudah melakukan identifikasi beberapa mutasi baru yang kita kenal sebagai varian of concern. Varian of concern ini adalah varian of concern mutasi yang berasal dari India, Afrika Selatan, dan Inggris," kata dia.

Baca juga: Jadi Eksekutor Penembakan, Oknum DPRD Bangkalan Dijebloskan ke Tahanan, Terancam 20 Tahun Penjara

Pemerintah kata Dante, sudah menemukan 54 kasus Covid-19  varian baru tersebut. Dari jumlah itu, 35 di antaranya ditularkan dari luar, dan 19 kasus berasal dari dalam.

"Jadi sudah ada kontak internal, sudah ada penyebaran secara internal dari varian of concern tersebut," katanya.

Dante mengatakan kasus Covid-19 diprediksi akan terus meningkat karena mobilitas masyarakat dan varian baru Coronta tersebut. Oleh karena itu ia menyarankan kepada masyarakat untuk terus disiplin menjaga protokol kesehatan.

"Kombinasi antara faktor eksternal berupa mobilisasi dan faktor endogen berupa mutasi dari virus menyebabkan kasus ini akan meningkat beberapa saat ke depan. Kita masih harus tetap menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya.(Tribun Network/fik/jok/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini