Alhasil, pesan ini langsung viral dan BMKG langsung merespon pesan tersebut.
BMKG meminta maaf atas kesalahan peringatan dini mengenai isu tsunami tersebut.
Kepala Humas BMKG Taufan menyebut ada kesalahan sistem informasi yang menyebabkan tersebarnya pesan berantai itu.
"Mohon maaf, ada error di sistem kami, saat ini sedang kami telurusi. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," kata dia saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Hingga saat ini lini masa Twitter masih diramaikan oleh cuitan oleh masyarakat khususnya Jawa dan Bali.
Banyak pengguna ramai-ramai mengupload pesan tersebut untuk menanyakan ke BMKG terkait kebenaran pesan itu.
Terkait pesan peringatan dini tsunami itu, Tribunnews.com telah menghubungi Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi untuk menanyakan ada tidaknya kaitan sms tersebut dengan sistem dari Kominfo. Namun, hingga berita ini dinaikkan, yang bersangkutan belum bisa dihubungi.