TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dikatakan pernah membuat daftar nama-nama pegawai yang diwaspadai saat awal-awal dirinya menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di lembaga antirasuah itu.
Hal itu diungkapkan langsung oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan dan Harun Al Rasyid dalam acara Mata Najwa episode 'KPK Riwayatmu Kini' yang ditayangkan melalui Channel YouTube Narasi.
Turut dihadirkan secara virtual dalam acara tersebut yakni Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, dalam pernyataannya, dia membantah kalau Firli Bahuri pernah membuat daftar nama tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Ghufron saat dimintai jawaban terkait pernyataan kedua penyidik senior KPK itu oleh Najwa Shihab.
"Saya harus to the point, karena ini pernyataan anda berbeda dengan pernyataan cak Harun, yang ada di sini jadi, iya atau tidak ada list yang dibuat oleh ketua KPK yang mencantumkan nama-nama yang sekarang kemudian menjadi (pegawai) non-aktif?," tanya Najwa dalam tayangan itu dikutip Sabtu (29/5/2021).
"Tidak ada kalau tentang nama-nama dan di situ bahwa kemudian saya mendengar bahwa salah satu yang disebut Taliban adalah cak harun saya katakan begitu kenapa sih sebenarnya apa yang terjadi," jawab Ghufron.
Menanggapi jawaban dari Ghufron itu lantas Najwa kembali menanyakan kepada Harun Al Rasyid terkait kebenaran yang sesungguhnya.
Sebab kata Najwa, baik Ghufron maupun Harun memiliki pernyataan yang berbeda.
"Cak Harun ini katanya ga ada (list namanya), jadi yang mengada ngada Harun atau Ghufron ini?," tanya Najwa secara tegas.
Menyikapi pertanyaan tersebut, Harun menceritakan secara jelas kalau dirinya pernah diberikan informasi oleh Ghufron langsung yang menyatakan kalau Firli Bahuri memiliki daftar nama pegawai yang dinyatakan perlu diwaspadai.
Bahkan katanya, Harun menempati urutan nomor 1 dalam list nama pegawai yang dinilai waspada itu.
Tak hanya dari Ghufron, Harun juga mendapatkan informasi soal list nama itu dari pimpinan KPK lainya yakni Nawawi Pomolango yang juga menyatakan kalau dirinya ada diposisi paling atas pegawai paling diwaspadai.
Baca juga: SOSOK Harun Al Rasyid, Penyidik yang Disebut Diwaspadai Pimpinan KPK, Akui Dekat dengan Firli Bahuri
"Pak Nawawi Pomolango saya dipanggil juga, kata Pak Nawawi 'mas ini mohon maaf saya mau tanya, saya oleh pak ketua (Firli Bahuri) diberikan daftar nama' dan sekali lagi pak Nawawi juga bilang 'Mas Harun itu ada di urutan pertama'," kata Harun.
Lantas dari kedua pernyataan pimpinan KPK itu membuat Harun terkejut, dirinya mempertanyakan seberapa berpengaruhnya dia di KPK sampai harus dianggap paling diwaspadai.