Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengaku heran dengan tudingan penyingkiran 75 pegawai KPK melalui penyelenggaraan asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Jenderal polisi bintang tiga itu menegaskan tudingan itu tidak benar.
"Saya agak heran ada kalimat ada upaya menyingkirkan. Saya katakan gak ada upaya menyingkirkan siapapun," ucap Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2021).
Firli menyatakan, TWK yang diikuti 1.351 pegawai non-ASN KPK menggunakan instrumen, modul, serta dalam waktu pengerjaan yang sama.
Hasil akhirnya, kata dia, sebanyak 1.274 pegawai dinyatakan Memenuhi Syarat (MS), sementara 75 lainnya Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
Baca juga: 1.271 Pegawai KPK Dilantik Jadi ASN, Pengamat: KPK Sudah Bisa Tancap Gas Cegah dan Berantas Korupsi
Namun pada pelantikan yang digelar Rabu (1/6/2021), hanya 1.271 dari 1.724 pegawai yang dilantik menjadi ASN.
Seorang pegawai diantaranya memutuskan mengundurkan diri, seorang tidak memenuhi persyaratan pendidikan, dan seorang lainnya meninggal dunia.
Asesmen tersebut, lanjutnya, juga telah sesuai syarat mekanisme dan prosedur yang ada.
"Hasilnya memenuhi syarat 1271, yang gak memenuhi 75. Semua dikatakan sesuai syarat dan mekansime dan prosedur. Hasil akhir ada yang TMS dan MS," katanya.
"Jadi gak ada upaya menyingkirkan siapapun," ucap Firli menandaskan.