Sementara MZA dan keluarganya tinggal di paling ujung kanan.
A yang merupakan istri H, pria korban salah tangkap aparat menyebutkan, awalnya ketika itu dia sedang mengurus anak untuk berangkat sekolah.
Sementara suaminya, H, sedang mencari bekal untuk anak sekolah.
Namun ditunggu hingga pukul 08.00 WIB, suaminya tak kunjung pulang.
"Tidak ada mikir apa-apa, kirain lagi ngomong sama bapak-bapak di depan sana. Dia kan pencerita orangnya," kata A, istri H.
Tak lama kemudian, A mendengar suara pintu rumahnya digedor.
Ternyata yang datang adalah Ketua RW.
Baca juga: 13 Terduga Teroris Riau Diduga Tergabung dalam Kelompok Jamaah Islamiyah
"Pak RW bilang, lihat itu si H. Saya bilang kenapa abang pak? Lihat aja dulu kata bapak itu," sebut A.
Selanjutnya, IH yang merupakan istri terduga teroris berinisial MZA, datang pula ke rumah A.
"Dia bilang, kak sabar ya. Ayah F (MZA) terduga teroris. Tapi salah tangkap, Papi J (H) yang kena tangkap," urai A menceritakan.
Mendapat kabar itu diungkapkan A, ia pun segera bersiap untuk melihat kondisi suaminya, H yang merupakan korban salah tangkap itu.
Sampai di tempat H, A pun menyaksikan kondisinya suaminya itu.
H dirawat di RS Sansani, dengan biaya perawatan ditanggung tim Densus 88.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan tentang MZA, tetangganya yang ditangkap lantaran menjadi Terduga Teroris, A mengaku mengenal baik MZA.
"Mereka keluarga baik kok, saya tahu. Kami pun saling menasehati, saling mengingatkan," akunya.