Selain Megawati, Airlangga juga dinilai dapat memegang kendali di Pilpres 2024 karena Golkar memiliki 85 kursi di parlemen. Artinya hanya butuh penambahan 30 kursi untuk mencalonkan diri sebagai capres cawapres.
Selain itu Adjie menjelaskan, posisi Airlangga di Pilpres 2024 juga dinamis. Sebab, Menko Perekonomian itu memiliki peluang menjadi capres atau cawapres.
"Jika salah satu partai yang saat ini punya kursi DPR (kecuali PPP) ikut berkoalisi dengan Golkar maka sudah cukup memenuhi syarat pencalonan. Airlangga berpotensi menjadi capres maupun cawapres," ujarnya.
Begi pula denga Gerindra hanya butuh berkoalisi dengan satu partai untuk mencalonkan Prabowo. Namun Prabowo kata dia hanya akan menjadi capres, bukan cawapres.
"Perolehan kursi 78 di DPR artinya bahwa Gerindra baru capai 3/4 tiket untuk bisa penuhi syarat capres butuh 37 kursi lagi.
Namun Prabowo sebagai king maker di Gerindra kemungkinan hanya berpotensi sebagai capres karena istilahnya Prabowo sudah naik pangkat," kata dia.
"Dua kali beliau jadi capres. Jadi kalau call-nya cawapres itu adalah Prabowo 12 tahun lalu. Sulit dibayangkan Prabowo bersedia jadi cawapres meski di politik semua bisa terjadi namun kelas Prabowo seorang capres bukan cawapres," ujar dia.(tribun network/dit/den/dod)