"Mau tunggu pemerintah, tidak sampai. Uang di bank, yang ada di BNI, Mandiri dan lain-lain uang pemerintah, uang subsidi. Jika ambil sendiri bunganya 15 persen, ini dana KUR hanya 6 persen," ujarnya.
Menurut SYL, tanah dan manusia telah bagus. Tinggal intervensi, sumberdaya manusia semakin terampil, teknologi, mekanisasi dan market tablenya seperti apa.
"Cocokmi, hitungkan saya Pak Kadis, Pak Dirjen sampai dryernya dan lainnya. Sudah harus naik kelas," tuturnya.
"Saya berharap satu hektar jagung bisa menghasilkan keuntungan Rp 10 juta hingga Rp 14 juta. Hasilnya tersebut sudah keluar biaya gaji orang telah keluar. Tinggal penghasilan bersih," sambung SYL.
Baca juga: Kementan Meraih WTP Laporan Keuangan 2020, Program dan Administrasi Telah Tepat
Di sisi lain, SYL pun mengungkapkan semua penggilingan di Bone menghasilkan beras dengan harga Rp 8.100 per kg, gabah Rp 4.100 per kg.
Namun demikian, sebaiknya dapat menghasilkan beras dengan harga Rp 12 ribu, yakni beras premium sehingga kualitas mesin penggilingannya harus ditingkatkan.
"Jadi hitungkan saya Pak Bupati, tidak boleh lagi rakyat menunggu. Harus jelas. Kira-kira itu dipikiran saya supaya tidak sia-sia," bebernya.
"Jagung sudah bagus, tapi ia menilai pupuknya kurang bagus. Hal ini bisa dicek. Artinya masih butuh sebuah budaya untuk meningkatkan produktivitas, ini tinggi tapi mestinya bisa lebih besar. Pertanian tergantung varitas yang bagus. Ditambah pupuk yang tepat, obat-obatan kalau terjadi serangan," pinta SYL.
SYL juga mengatakan selama setahun Covid-19, sektor pertanian menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi sekitar 16,4 persen. Kira-kira mencapai Rp 2 ribu triliun lebih.
"Alhamdulillah kerja tulus dan tidak ada yang macam-macam, pertanian tidak mengalami penurunan secara nasional," ucap SYL.
Baca juga: Kementan, Kemenkop-UKM, dan IPB Sepakati Pengembangan Pertanian Berbasis Korporasi
Sementara Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menuturkan Kabupaten Bone menjadi penyuplai sektor komoditi jagung di tingkat nasional.
Produksi jagung per tahunnya mencapai 500 ribu ton jagung
"Jadi Kabupaten Bone Insya Allah akan mendukunh kebutuhan nasional," katanya.
Tak hanya komoditi jagung, sambung Fahsar, Kabupaten Bone juga menjadi andalan pada sektor komoditi padi atau beras dan sapi secara nasional. Produksi komoditas pertanian utamanya yakni beras