Tak hanya dari bangun fisik, sumber daya manusianya pun kembali dibangun hingga akhirnya mengembalikan mental para prajurit.
Sejumlah fasilitas baru pun dibangun dimulai dari pangkalan, tempat outbond, hingga tempat latihan tembak.
"Jadi waktu itu, apa yang ada di Batujajar, saya pikul semuanya saya buat di sana," katanya.
Apa yang dilakukan Brigjen Tatang saat itu pun akhirnya berbuah manis.
Pada 2011, akhirnya Batalyon 751 menjadi Batalyon terbaik.
Baca juga: Terkait Polemik TWK KPK, Komnas HAM Apresiasi KSAD dan Dinas Psikologi TNI AD
"Ternyata apa yang sudah kita lakukan, ternyata berbuah seperti itu, berbuah luar biasa, dinobatkan sebagai Batalyon terbaik saat itu 2011," katanya.
Meluapkan kebahagian menjadi Batalyon terbaik, prajurit Batalyon 751 pun melakukan konvoi keliling kota Sentani.
Saat itu, Tatang yang baru mendarat di Sentani tiba-tiba diminta anak buahnya untuk mengenakan pakaian lengkap.
"Komandan harus ganti baju dulu. Aduh saya mau dibuat apa ini. komandan naik ke mobil, itu pun naik saya enggak boleh di dalam, komandan di belakang," kata Tatang menirukan kata-kata anak buahnya.
Ternyata saat itu, Tatang langsung dibawa konvoi.
Iring-iringan prajurit dan istri prajurit menyertai konvoi untuk meluapkan kebahagiaan.
Setelah bertugas menjadi Danyon 751, lantas Tatang dipercaya menjadi Komandan Kodim 1705/ Nabire.
Saat itu, ada 7 kabupaten yang menjadi wilayah kerjanya.
Tentu saja, dengan mendapatkan jabatan baru bukan membuat dirinya santai.