News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi Bansos Covid di Kemensos

Penyidik KPK Sebut Uang Korupsi Bansos Belum Terungkap Semua

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara hadir sebagai terdakwa saat sidang lanjutan kasus korupsi Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (21/6/2021). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan 5 saksi yang dihadirkan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tribunnews/Irwan Rismawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidik nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Andre Dedy Nainggolan, menyebut uang dalam perkara suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menjerat eks Menteri Sosial Juliari Peter Batubara belum semuanya terungkap.

“Uang suap yang diterima Juliari Batubara itu diduga baru sebagian kecil,” kata Nainggo dalam webinar PPKM Darurat: Jangan Ada Babak Baru Korupsi Bansos yang disiarkan YouTube Sahabat ICW, Selasa (6/7/2021).

Nainggolan mengibaratkan duit suap sebanyak Rp32 miliar yang didakwakan diterima Juliari sebagai 'uang rokok'.

Ia menggunakan istilah uang rokok untuk duit miliaran rupiah guna menggambarkan masifnya korupsi bansos, dibandingkan yang berhasil diungkap oleh timnya.

Baca juga: KPK Wanti-wanti Penyaluran Bansos PPKM Darurat Tak Diselewengkan

Nainggo mengungkapkan bahwa total anggaran untuk penyediaan bansos sebesar Rp6,8 triliun.

Sementara, uang yang diduga diterima oleh Juliari dkk hanya sekira 0,5 persen dari total anggaran tersebut.

“Dalam tanda kutip itu sekedar uang rokok untuk operasional kepada pejabat di Kementerian Sosial dan Menteri Sosial," ucap Nainggo.

Kata Nainggo, timnya menemukan data yang mengindikasikan bahwa nilai sembako yang disalurkan ke masyarakat disunat hampir setengah dari total Rp270 ribu per paket.

Ia berkata bahwa ada salah satu perusahaan hanya menyediakan bansos dengan nilai Rp170 ribu per paket.

Dari data itu, Nainggo mengasumsikan ada Rp90 ribu uang negara yang menguap dari setiap paket bansos.

Bila nilai itu dikalikan dengan total paket bansos, maka nilai kerugian negara diperkirakan mencapai Rp2 triliun.

“Bisa dibilang saya sebenarnya masih berhutang mengungkap itu,” kata Nainggo.

Baca juga: Respons Juliari Batubara soal Pengajuan JC Terdakwa Bansos Matheus Joko Santoso

Ia tak bisa lagi menyidik perkara ini, karena didepak lewat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini