TRIBUNNEWS.COM -Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) melempar kritikan kepada pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Ibas bahkan mengeluarkan pernyataan, khawatir Indonesia akan menjadi negara yang gagal atau failed nation.
Menanggapi hal itu, Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel nilai pernyataan Ibas menyebut Failed Nation itu terlalu berlebihan.
Menurutnya, saat ini, semua negara di dunia memang sedang memerangi pandemi Covid-19, termasuk Indonesia.
"Lebih pantesnya lebay. Kalau kritik, enggak masalah,"
"Hari ini, secara global, problem pandemi ini kan semua negara juga sedang menghadapi."
"Negara juga hadir di tengah masyarakat, Walaupun kita lihat ada beberapa kekurangan," ucap Noel, dikutip dari tayangan Medcom.id, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Ibas Kritik Pemerintah terkait Penanganan Covid-19, Pakar Komunikasi Sebut Ibas juga Tawarkan Solusi
Meskipun terdapat kekurangan, Noel menyebut permasalahan pandemi bisa diselesaikan bersama-sama.
"Kekurangan itulah coba sama-sama kita menelisiknya."
"Bukan malah melemparkan pernyataan atau diksi-diksi yang sebenarnya kontraproduktif," kata Noel.
Noel pun menjelaskan soal tabung gas oksigen yang dikirimkan negara lain, yakni India.
Baca juga: RNA 98 Soroti Pernyataan Ibas Soal Failed Nation: Kritik Itu Wajar, Tapi Keilmuan Juga Harus Sampai
Padahal, di satu sisi, Indonesia akhir-akhir ini sedang mengalami kelangkaan oksigen.
"Itu kan bagian solidaritas sebagai sesama warga dunia. Kita punya komitmen membangun solidaritas itu tidak salah,"jelasnya.
Menurut Noel, kritikan Ibas ini nantinya akan berbalik ke arahnya sendiri,
Ia pun menyinggung sosok Ibas yang jarang hadir ke rapat paripurna DPR.
"Jangan juga mengkritik, kalau seandainya dianya juga kekurangan."
"Sangat jarang (hadir rapat), kita punya data dan absennya. Kita berani sampaikan ke publik," kata Noel.
Jawaban Demokrat soal Tudingan Ibas Jarang Hadir Rapat
Pada kesempatan yang sama, koordinator juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjawab tudingan Noel soal kehadiran Ibas di rapat DPR.
Herzaky menyebut tudingan Noel ini salah dan hanya untuk mengalihkan pembahasan.
"Kita membicarakan mengenai subtansi persoalannya tapi dialihkan ke hal-hal lain yang substantif," ujar Herzaky.
Dikatakannya, Ibas adalah Ketua Fraksi Demokrat di DPR.
Baca juga: Harta Kekayaan Ibas yang Kini Tengah Jadi Sorotan usai Kritik Pemerintah, Capai Rp36 Miliar
Ia menjelaskan, semua anggota fraksi Demokrat berkoordinasi dengan Ibas soal aspirasi apa yang akan disampaikan saat rapat parlemen.
"Beliau (Ibas) ini bukan sosok individu yang sendirian, tetapi apa yang jadi anggota fraksi ini menjadi representasi beliau,"
"Semua melalui arahan beliau," kata Herzaky,
Herzaky mempersilahkan untuk membuka absensi kehadiran Ibas saat rapat DPR di forum lain.
Gerindra: Mas Ibas Sebaiknya Hadiri Rapat-rapat Komisi VI DPR
Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade, yang juga kolega Ibas di Komisi VI DPR RI memahami kekhawatiran Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Namun, Andre mengajak koleganya itu untuk berkontribusi nyata dengan menghadiri rapat-rapat di Komisi VI.
"Saya sebagai sesama anggota komisi VI, saya mengajak Mas Ibas untuk hadir dalam rapat-rapat di Komisi VI dengan mitra-mitra kita."
"Hadir ini bisa hadir secara fisik maupun secara virtual," kata Andre kepada Tribunnews.com, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Ibas: Jangan Sampai Disebut Bangsa Gagal
Andre menyebut, Ibas bisa memberikan kontribusi kepada para mitra kerja Komisi VI DPR, misalnya Kementerian BUMN.
Ibas, lanjut Andre, bisa memberikan saran kepada BUMN Farmasi terkait pelayanan vaksinasi kepada masyarakat atau soal produksi obat-obatan.
"Lalu juga bisa mendorong dalam rapat, agar holding BUMN rumah sakit, yaitu Pertamedika IHC untuk menambah kapasitas tempat tidur dan ICU, untuk lebih maksimal melayani masyarakat."
"Termasuk juga mendorong BUMN menyediakan oksigen," ujar Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Lebih lanjut, Andre kembali mengajak Ibas untuk hadir rapat di Komisi VI dari pada melontarkan kritik ke publik.
"Jadi, dari pada berteriak di luar, lebih baik Mas Ibas hadir dalam rapat."
"Kan sayang sekali, Mas Ibas dipilih oleh ratusan ribu orang, tapi Mas Ibas tidak hadir dalam rapat."
"Sekali lagi, hadir bisa bisa secara fisik maupun virtual," tandasnya.
Baca berita soal virus Corona lainnya
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Chaerul Umam)