TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya direncanakan akan dievakuasi memakai helikopter pada hari ini, Senin (12/7/2021).
Identitas kedua anggota teroris pimpinan Ali Kalora Cs itu yaitu Rukli dan Ahmad Panjang.
Dia akan dievakuasi di camp sekitar pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Suawesi Tengah.
"Saat ini dua DPO (Daftar Pencarian Orang) yang meninggal dunia akan dievakuasi melalui udara menggunakan helikopter," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/7/2021).
Baca juga: Jejak Kelompok Teroris MIT Poso Terendus Setelah Warga Laporkan Kehilangan Makanan
Ia menuturkan tim Satgas Madago Raya pun telah diterjunkan untuk mengejar kelompok Ali Kalora yang tersisa dan masih buron.
Kini, diperkirakan jumlah buronan yang masih hidup sekitar 7 orang.
"Saat ini tim masih terus melakukan oengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan," tukasnya.
Sebelumnya, Penyergapan Satgas Madago Raya yang berujung kontak tembak dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora Cs ternyata bermula dari laporan warga sekitar.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan mengatakan Satgas Madago Raya menerima laporan dari warga yang kerap kehilangan makanan di tempat tinggalnya di Desa Tanah Lanto, Torwe, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Peristiwa tersebut diawali dengan adanya informasi seorang warga telah kehilangan sejumlah barang miliknya berupa bahan makanan kemudian atas informasi tersebut tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/7/2021).
Ahmad menuturkan pasukan Satgas Madago Raya pun menelusuri jejak bekas makanan kelompok teroris MIT itu di sekitar Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Alhasil ketika disergap, mereka melakukan perlawanan senjata dengan pasukan Satgas Madago Raya.
"Pasukan tim mengikuti jejak mereka pada Minggu 11 Juli 2021 sekitar pukul 03.00 WIB, para DPO ditemukan dan terhadap kontak tembak serta dilakukan penyergapan yang mengakibatkan dua DPO meninggal dunia atas nama R dan AP," ujar dia.